Viral di TikTok: Fenomena Quiet Vacation, Liburan Tanpa Pamer di Sosmed
Tren terbaru di kalangan pengguna media sosial, khususnya TikTok, sedang ramai diperbincangkan: Quiet Vacation. Fenomena ini menjadi viral karena banyak orang mulai memilih liburan dengan cara yang lebih privat dan tidak diumbar di media sosial. Bukan hanya tentang menenangkan diri, tapi juga sebagai bentuk perlawanan terhadap budaya “flexing” atau pamer gaya hidup di internet.
Apa Itu Quiet Vacation?
Quiet vacation adalah istilah untuk liburan yang dilakukan secara diam-diam tanpa publikasi berlebihan di media sosial. Berbeda dengan gaya liburan yang biasanya dibanjiri Instagram Stories, postingan feed estetik, dan video TikTok, konsep quiet vacation justru menghindari semua itu.
Tujuannya? Agar momen liburan menjadi lebih autentik dan tidak terganggu oleh keinginan untuk mendapat like, komentar, atau validasi sosial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Awal Mula Tren Ini Viral
Fenomena ini mulai viral di TikTok sejak awal 2025, ketika beberapa kreator membagikan pengalaman “detoks media sosial” selama traveling. Salah satunya adalah akun TikTok @simple.nomad yang membagikan video pendek berjudul “I went on a 5-day quiet vacation. No stories, no check-ins, just peace.” Video ini disukai lebih dari 3 juta kali dalam waktu seminggu.
Dari situ, banyak pengguna lain mulai membagikan versi quiet vacation mereka — entah itu ke gunung, pantai, bahkan staycation di kota sendiri tanpa sepengetahuan siapa pun, termasuk followers mereka.
Mengapa Banyak Orang Tertarik?
Ada beberapa alasan mengapa tren ini mendapat sambutan positif, terutama dari generasi muda:
-
Kejenuhan Sosial Media
Banyak orang mulai merasa lelah dengan rutinitas digital. Alih-alih menikmati suasana liburan, mereka justru sibuk mencari spot foto atau mengatur caption sempurna. -
Ingin Privasi Lebih
Tidak semua momen perlu diketahui publik. Quiet vacation menawarkan ketenangan yang tidak bisa didapatkan dari liburan yang diumbar. -
Lebih Fokus ke Diri Sendiri
Liburan menjadi waktu yang benar-benar digunakan untuk refleksi, healing, atau sekadar istirahat dari hiruk-pikuk dunia maya. -
Menghindari Toxic Comparison
Dengan tidak memamerkan liburan, seseorang juga tidak ikut memicu rasa iri atau perbandingan sosial yang bisa berdampak negatif.
Apa Kata Netizen?
Di Twitter dan TikTok, tagar seperti #QuietVacation dan #OfflineTrip mulai ramai digunakan. Banyak yang menyambut tren ini dengan antusias, bahkan menyebutnya sebagai “cara sehat menikmati liburan.”
“Baru nyadar, liburan gak update medsos tuh rasanya damai banget. Quiet vacation is the real vacation.” — komentar dari pengguna TikTok @hiddensoul_
“Gak semua hal perlu di-posting. Kadang, momen paling indah justru yang hanya kita simpan sendiri.” — tulis akun X (Twitter) @liburansendiri
Tren yang Akan Bertahan?
Meski terlihat sebagai tren sesaat, quiet vacation tampaknya punya potensi untuk bertahan lama. Di tengah tekanan sosial media yang terus meningkat, kebutuhan akan ruang privat dan ketenangan justru semakin dicari. Banyak orang juga mulai lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan mental — dan salah satu caranya adalah dengan liburan tanpa tekanan eksistensi digital.
Tips Jika Ingin Ikut Quiet Vacation
-
Matikan notifikasi atau uninstall sementara aplikasi media sosial.
-
Hindari membawa kamera atau ponsel ke tempat wisata, jika tidak diperlukan.
-
Pilih destinasi yang tenang dan tidak terlalu ramai.
-
Fokus pada pengalaman, bukan dokumentasi.
Ikuti berita terkini dari Redaksiku di Google News atau Whatsapp Channels
Penulis : Redaksiku
Editor : Redaksiku
Sumber Berita: Berbagai Sumber