Kebakaran yang melanda kantor Biro Hubungan Masyarakat (Humas) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Kementerian ATR/BPN) menjadi sorotan.
Kebakaran ini melanda tepatnya di Subbagian Pelayanan Informasi Publik dan Pengelolaan Pengaduan Masyarakat pada Sabtu (8/2/2025) malam sekitar pukul 23.00 WIB.
Meski kebakaran sempat menimbulkan kepanikan, Harison Mocodompis, selaku Kepala Biro Humas ATR/BPN, menegaskan bahwa tidak ada dokumen penting yang terbakar, termasuk surat tanah, sertifikat kepemilikan lahan, atau dokumen teknis lain terkait sengketa tanah.
Pernyataan ini diberikan untuk meredam kekhawatiran masyarakat, terutama mereka yang memiliki urusan pertanahan dengan ATR/BPN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kebakaran ini hanya melibatkan satu subbagian dari Biro Humas, dan dokumen-dokumen yang terdampak lebih banyak bersifat administratif, bukan dokumen penting seperti surat tanah atau dokumen terkait sengketa lahan,” jelas Harison pada Senin (10/2/2025).
Daftar Dokumen Administratif yang Terbakar
Berdasarkan laporan awal, kebakaran menghanguskan sekitar 20 persen area ruangan yang terdampak. Namun, dokumen yang terbakar lebih banyak bersifat administratif, seperti:
- Laporan komunikasi publik
- Rilis pers dan materi informasi
- Dokumen internal terkait pelayanan media
- Berkas pengelolaan pengaduan masyarakat
Dokumen teknis terkait pertanahan disimpan di kantor lain, yaitu di Kantor Pertanahan masing-masing wilayah. Dengan demikian, kebakaran ini tidak berdampak pada proses hukum, kepemilikan tanah, atau sengketa pertanahan yang sedang berlangsung.
“Mengenai dokumen, keseharian kami lebih banyak bekerja di bidang administratif, seperti menyiapkan konten informasi publik, melayani kebutuhan media, menyusun rilis, serta memproses pengaduan atau permintaan informasi masyarakat,” jelas Harison.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa sistem penyimpanan dokumen di ATR/BPN sudah tertata dengan baik. Dokumen penting disimpan dalam sistem digital dan fisik dengan perlindungan khusus, sehingga keamanan data tetap terjaga.
Penyebab Kebakaran Masih dalam Investigasi
Hingga kini, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan oleh pihak berwenang. Namun, berkat respons cepat dari tim pemadam kebakaran (Damkar) DKI Jakarta yang tiba di lokasi dalam waktu kurang dari 15 menit, api berhasil dipadamkan sebelum menjalar ke ruangan lain.
“Alhamdulillah, berkat kerja cepat dari tim Damkar dan koordinasi dengan Pemerintah Kota Jakarta Selatan, api bisa segera dilokalisasi. Tidak ada korban jiwa dan pelayanan di BPN tetap berjalan normal,” ungkap Harison.
Saat ini, Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) juga tengah melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran. Harison berharap hasil penyelidikan dapat segera diumumkan kepada publik untuk menghindari spekulasi yang tidak benar.
“Puji syukur pada Tuhan, teman-teman dari Damkar dan Puslabfor telah menjalankan tugasnya dengan sangat baik. Kita tunggu saja perkembangan lebih lanjut dari hasil investigasi ini,” tambahnya.
Pelayanan Publik Tetap Berjalan Normal
Meskipun kebakaran terjadi, ATR/BPN memastikan bahwa seluruh layanan publik tetap berjalan normal. Beberapa langkah yang telah diambil untuk memastikan operasional tetap lancar antara lain:
Pemulihan area terdampak untuk memastikan tidak ada gangguan dalam pelayanan.
Sistem backup dokumen digital memastikan tidak ada data yang hilang.
Pelayanan tetap dibuka bagi masyarakat yang ingin mengajukan pengaduan atau permintaan informasi.
“Kami pastikan layanan tetap berjalan normal mulai hari Senin depan. Masyarakat tidak perlu khawatir karena sistem penyimpanan dokumen kami aman,” tegas Harison.
ATR/BPN juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya pada isu-isu yang beredar tanpa konfirmasi resmi. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, masyarakat dapat menghubungi layanan resmi ATR/BPN melalui kanal yang tersedia.
Keamanan Arsip dan Data Pertanahan di ATR/BPN
Sebagai lembaga yang menangani urusan pertanahan, ATR/BPN memiliki sistem keamanan dokumen yang ketat. Ada beberapa langkah yang diterapkan untuk memastikan dokumen tetap aman, di antaranya:
Penyimpanan di Kantor PertanahanDokumen asli terkait kepemilikan tanah disimpan di kantor pertanahan di tingkat kabupaten/kota, bukan di kantor pusat.
Digitalisasi DokumenATR/BPN telah menerapkan sistem digitalisasi arsip pertanahan yang memungkinkan data tersimpan secara aman dalam basis data nasional.
Backup Data BerkalaData digital rutin diperbarui dan disimpan dalam server terpusat yang memiliki perlindungan tinggi terhadap kebocoran atau kehilangan data.
Dengan sistem ini, kebakaran di kantor Biro Humas tidak berdampak pada dokumen kepemilikan tanah masyarakat.
Kebakaran di kantor Biro Humas ATR/BPN pada Sabtu (8/2/2025) malam sempat menimbulkan kekhawatiran publik, terutama terkait dokumen-dokumen pertanahan. Namun, ATR/BPN memastikan tidak ada dokumen penting yang terbakar, karena arsip pertanahan disimpan di kantor pertanahan masing-masing wilayah dan telah terdigitalisasi.
Halaman : 1 2 Selanjutnya