Redaksiku.com – Nama Hercules kembali jadi sorotan publik setelah video dirinya meminta maaf kepada mantan Gubernur DKI Jakarta dan Kepala BIN, Sutiyoso, viral di media sosial.
Permintaan maaf itu disampaikan secara terbuka, namun justru mengundang spekulasi karena dalam pernyataan yang sama, Hercules juga menyelipkan kalimat-kalimat bernada sindiran yang diduga diarahkan kepada mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo.
Video yang berdurasi sekitar dua menit itu pertama kali beredar di platform TikTok dan Twitter (kini X). Dalam video tersebut, Hercules terlihat berbicara santai namun serius di hadapan sejumlah orang, menyampaikan klarifikasi sekaligus penyesalan atas kesalahpahaman masa lalu dengan Sutiyoso.
“Saya Minta Maaf Kepada Pak Sutiyoso”
Dalam pernyataannya, Hercules menyebut nama Sutiyoso secara langsung dan menyatakan bahwa dirinya telah salah menilai sosok jenderal bintang tiga tersebut di masa lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya pernah berselisih paham dengan Pak Sutiyoso, dan saya menyadari itu adalah kekeliruan saya. Saya minta maaf dengan setulus hati. Beliau adalah jenderal sejati, bukan jenderal pencitraan,” kata Hercules.
Kalimat terakhir inilah yang memicu spekulasi publik. Banyak warganet dan pengamat politik menduga bahwa ucapan “jenderal pencitraan” adalah bentuk sindiran terhadap Gatot Nurmantyo, yang dikenal aktif dalam menyuarakan isu-isu politik pasca pensiun dari TNI.
Sindiran untuk Gatot Nurmantyo?
Nama Gatot Nurmantyo memang kerap dikaitkan dengan manuver-manuver politik dan tampil vokal dalam berbagai forum nasional. Ia dikenal kritis terhadap pemerintahan dan pernah memimpin gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), yang digawangi sejumlah tokoh nasionalis dan oposisi.
Tak sedikit yang menilai bahwa ucapan Hercules merupakan respons terhadap pernyataan Gatot dalam beberapa kesempatan yang menyinggung militerisasi sipil, keterlibatan eks TNI dalam politik, hingga kritik terhadap proyek strategis nasional seperti IKN.
Pengamat militer dan intelijen, Connie Rahakundini Bakrie, menyatakan bahwa istilah “jenderal pencitraan” memang sering dipakai dalam lingkaran militer untuk menyindir purnawirawan yang terlalu aktif berpolitik dengan mengatasnamakan TNI.
“Bisa jadi Hercules merasa ada ketidakkonsistenan atau upaya mempolitisasi institusi. Tapi tentu saja ini spekulatif, karena Hercules tidak menyebut nama langsung,” ujarnya dalam wawancara dengan salah satu televisi swasta.
Respons Warganet Beragam
Di media sosial, respons publik terhadap video tersebut cukup beragam. Ada yang mendukung keberanian Hercules meminta maaf secara terbuka, namun tak sedikit pula yang menyoroti kemungkinan serangan terselubung terhadap Gatot.
“Salut buat Hercules, tahu kapan harus minta maaf dan tahu siapa yang layak dihormati,” tulis akun @riyanraharja di Twitter.
Namun, ada juga yang menilai Hercules seharusnya tidak menyeret nama atau menyindir pihak lain saat menyampaikan permintaan maaf.
“Maaf ya maaf, tapi nyindir-nyindir gitu malah jadi drama,” komentar akun @mimi_medsos.
Sutiyoso Belum Beri Tanggapan
Hingga saat ini, Sutiyoso belum memberikan pernyataan resmi menanggapi permintaan maaf dari Hercules. Namun beberapa sumber menyebut bahwa hubungan keduanya memang sempat renggang sejak era 2000-an akibat dinamika politik dan persoalan keamanan di Jakarta.
Sementara pihak Gatot Nurmantyo juga belum mengeluarkan komentar terkait dugaan sindiran tersebut. Tim media Gatot hanya menyebut bahwa beliau fokus pada kegiatan sosial dan tidak ingin menanggapi hal-hal yang bersifat pribadi atau menyerang karakter.
Kesimpulan
Video permintaan maaf Hercules kepada Sutiyoso mendadak jadi viral dan menuai spekulasi soal sindiran terhadap Gatot Nurmantyo. Meskipun tidak menyebut nama langsung, banyak yang menafsirkan ucapan “jenderal pencitraan” sebagai sindiran halus.
Permintaan maaf itu memang layak diapresiasi sebagai bentuk kedewasaan, namun penyertaan sindiran di dalamnya justru membuka babak baru spekulasi dan perdebatan publik. Apakah akan ada respons lanjutan dari pihak yang diduga disindir? Publik tentu menantikan
Ikuti berita terkini dari Redaksiku di Google News atau Whatsapp Channels
Penulis : Redaksiku
Editor : Redaksiku
Sumber Berita: Berbagai Sumber