Yang merindukan gagahnya elang
Aku berharap bisa terbang
Agar sekejap saja bisa tertawa bersamanya
Setiap hari adalah doa
Yang kupanjatkan agar bisa selangkah saja lebih dekat dengannya
Hingga suatu hari kulihat dia mendekat
Kakinya yang kokoh dan perkasa menyentuh wajah lautan
Aku yakin, hanya aku alasan dia melakukannya
Aku bisa membaca niatnya dari kerling di matanya
Dia menyentuhku, aku menyentuhnya
Dia berteriak
Aku mengembang, besar, memalukan
Dia pergi, kembali melayang ke angkasa
Padahal kami tadinya begitu dekat
Kutunggu esok dan esoknya, lalu esok dan esoknya, dan esok juga esoknya
Dia tak pernah kembali datang
“Kau gadis beruntung,” ibuku berkata
“Dia memang pemangsa,” ayahku berpendapat
Lalu, aku apa?
Aku hanya ikan buntal
Yang merindukan gagahnya elang
Selamanya hanya bisa mendamba
***
Baca puisi lain dari Honey Dee di sini.
Tinggalkan Komentar