Novel : Room for Two Bab 26: Berdiri di Bawah Tiang Eksekusi

- Penulis

Selasa, 19 November 2024 - 07:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Room for Two Bab 26 Karya Bumban Dafnah

Room for Two Bab 26 Karya Bumban Dafnah

Novel : Room for Two Bab 26: Berdiri di Bawah Tiang Eksekusi

Room for Two Bab 26 Karya Bumban Dafnah
Room for Two Bab 26 Karya Bumban Dafnah

Maka aku menelanjangi diri di depan ibu mertuaku. Kubeberkan kesepakatan-kesepakatan yang telah kubuat bersama Reivan; tentang pernikahan kami yang direncanakan hanya satu tahun, tentang persetujuan Reivan yang membiarkanku tetap berhubungan dengan Alston, tentang kesediaannya untuk tidak saling bersentuhan meski kami tidur bersebelahan ….

“Waktu Reivan marah, Hana enggak berani pulang ke rumah. Hana pulang ke kosan Alston, dan … dan di situ semuanya terjadi. Hana khilaf—”

“Itu bukan khilaf! Itu kamu sengaja namanya!”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Aku tidak membantah. Kata-kata Bu Nawang benar adanya.

“Kalian benar-benar, ya …. Luar biasa! Bisa, ya, kalian hidup seperti ini. Ibu dengar dari Lia kalian pulang bulan madu lebih cepat dari rencana, Ibu pikir itu hal biasa. Ibu juga dengar kalian belum tidur satu kamar, Ibu pikir kalian cuma butuh waktu untuk pembiasaan. Ibu dengar kamu sering ketemu laki-laki selain Reivan, Ibu masih pikir, kalau Reivan mengizinkan berarti enggak ada yang perlu Ibu khawatirkan.”

Bu Nawang berhenti sejenak untuk menghentikan getaran dalam suaranya. Ia terlihat bersusah payah menahan jatuhnya air mata meski akhirnya itu sia-sia belaka.

“Ibu datang ke sini … sekian bulan setelah kalian menikah, kalian masih gugup kalau sentuhan. Kalian enggak romantis, enggak punya panggilan sayang, bahkan foto pernikahan kalian pun enggak ada yang dipajang. Kalian pikir Ibu enggak perhatiin itu semua? Kalian pikir Ibu bodoh, ya? Ibu kecewa,” katanya kemudian, diiringi dengan tangisan tanpa suara. “Ibu gagal membesarkan anak—”

“Bu!”

“Kamu laki-laki, Reivan! Di mana harga diri kamu? Kenapa kamu mau diatur-atur, dimanfaatkan sama istrimu?!”

“Hana minta maaf, Bu.”

Hatiku sakit bukan main. Bukan saja karena Bu Nawang menepis uluran tanganku, tetapi juga karena ia tidak lagi mau melihat dan mendengar ucapanku. Aku telah kehilangan sosok ibu mertua baik hati yang kusukai. Demi apa pun, itu menyakitkan sekali.

“Ibu memang selalu mengajari kamu untuk mencintai dan mengasihi perempuan, Reivan, tapi bukan begini caranya!”

Aku melirik Reivan. Sama seperti Bu Nawang, ia pun tengah menangis tanpa bersuara. 

“Ibu mau pulang!”

Bu Nawang tiba-tiba berdiri. Secara bersamaan aku dan Reivan menghampiri, menahannya agar jangan pergi. Namun, Bu Nawang tak mengindahkan permohonan kami. Ia langsung mengambil tas lalu merapikan pakaiannya. 

“Bu, jangan pulang marah-marah begini, Bu. Reivan ikut, Reivan antar Ibu—”

Baca Juga:  Novel: Loving You (Part 18)

“Jangan berani pulang ke rumah Ibu sebelum kamu selesaikan masalah ini!”

“Maksud Ibu?”

Sambil terisak-isak, Bu Nawang berkata, “Jaga nama baikmu, Reivan. Kembalikan wibawamu. Ceraikan Hana, itu yang terbaik. Pulangkan dia ke ayah dan ibunya. Lakukan secepatnya, atau ….”

“Atau?”

Bu Nawang melirikku sekilas. “Atau Ibu yang bicara sendiri.”

Baik aku ataupun Reivan tidak ada yang berani menimpali.

***

 

Rumah Reivan memanglah terbiasa sepi, tetapi sepi yang kurasakan kali itu amatlah menyakitkan. Rumah itu seperti kuburan; hampa, tidak ada kehidupan.

Bu Nawang bersikukuh pulang meski aku dan Reivan bersikeras menahannya. Ia pergi tanpa melihat wajah kami, tanpa mengatakan apa-apa lagi. 

Bu Lia dan Dewi pun seperti hilang ditelan bumi. Mereka tidak menampakkan diri di depanku, padahal biasanya bisa sehari tiga kali mereka menawarkan makanan untukku. Apakah karena mereka sudah tidak menganggapku sebagai istri dari majikannya, sehingga mereka berpikir tidak perlu melayaniku seperti sebelumnya?

Berangkat dari pemikiran itu, aku segera merapikan barang-barangku. Aku harus pergi dari rumah Reivan, tidak tahu ke mana, tapi aku tidak boleh ada di sana. Setelah Bu Nawang menyatakan keinginannya, nasibku sebagai istri Reivan sudah jelas. Aku tidak bisa lagi memaksa dan memohon kepada Reivan untuk tidak menceraikanku. Nyawaku sudah berada di tiang gantungan, aku hanya perlu mempersiapkan keberanian sebelum menyambut kematian.

Reivan menerobos ke kamar tepat saat aku akan melangkah keluar dari sana. Ia merebut barang bawaanku kemudian menyimpannya ke lantai.

“Mau ke mana?”

“Aku mau pergi—”

“Pergi ke mana?”

Ke mana? Aku pun belum tahu. Yang jelas, aku tidak akan pulang ke rumah orang tuaku, dan aku juga tidak mungkin pulang ke kosan Alston. Mungkin aku akan ke rumah Mbak Monic, ikut menginap di sana barang semalam atau dua malam, lalu meminta bantuannya untuk mencarikanku kamar kos yang layak.

“Cukup Ibu yang pergi dari rumah ini, kamu jangan ikut-ikutan.”

Selalu begitu. Kemarin Reivan mengusirku, tapi kali berikutnya ia malah menahan kepergianku. Ia pernah mengusirku, tetapi kemudian ia juga yang memintaku kembali.

“Aku enggak bisa tinggal di sini lagi.”

“Ini rumah saya dan sampai detik ini kamu masih istri saya. Kalau kamu masih menghormati saya sebagai suami, jangan pergi. Saya enggak izinin kamu ninggalin rumah ini.”

“Tapi tadi Ibu—”

“Itu urusan saya. Sebelum ada keputusan apa pun dari saya, jangan keluar dari rumah ini.”

Follow WhatsApp Channel www.redaksiku.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ini Dia Juara Pandora IWZ x Redaksiku.com 2024
Novel Senja Membawamu Kembali ( Part 13 )
Novel Senja Membawamu Kembali (Part 31)
Novel Hitam Putih Pernikahan (Bab 16)
Novel : Hitam Putih Pernikahan (Bab 15)
Novel: Padamu Aku Akan Kembali (Part 7)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Tamat)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 30)

Berita Terkait

Selasa, 4 Februari 2025 - 17:40 WIB

Ini Dia Juara Pandora IWZ x Redaksiku.com 2024

Senin, 20 Januari 2025 - 10:32 WIB

Novel Senja Membawamu Kembali ( Part 13 )

Senin, 20 Januari 2025 - 10:31 WIB

Novel Senja Membawamu Kembali (Part 31)

Sabtu, 7 Desember 2024 - 08:41 WIB

Novel Hitam Putih Pernikahan (Bab 16)

Sabtu, 7 Desember 2024 - 08:38 WIB

Novel : Hitam Putih Pernikahan (Bab 15)

Berita Terbaru