Gejala-gejala cacar monyet dan cara penularan virus mpox yang harus kamu ketahui
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI baru-baru ini melaporkan satu kasus suspek cacar monyet yang disebabkan oleh virus monkeypox (mpox).
Penyakit ini menjadi perhatian serius di Indonesia, mengingat saat ini sudah ada 88 kasus terkonfirmasi di berbagai wilayah.
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pun turut berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam mengantisipasi potensi virus tersebut.
Virus penyebab cacar monyet dikenal bisa berinkubasi (menginfeksi tubuh hingga menunjukkan gejala) dalam waktu singkat, yaitu sekitar 4 hingga 20 hari.
Dengan masa inkubasi yang relatif cepat, penting bagi kita semua untuk mengenali gejala-gejala penyakit ini dan memahami bagaimana virus tersebut dapat menyebar.
Apa Itu Cacar Monyet?
Cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dari keluarga virus yang sama dengan penyebab cacar. Penyakit ini pertama kali ditemukan pada tahun 1958 oleh para ilmuwan. Meskipun sering ditemukan di Afrika Tengah dan Afrika Barat, cacar monyet kini mulai menyebar ke berbagai negara di luar Afrika, termasuk Indonesia.
Cacar monyet adalah penyakit menular yang dapat ditularkan melalui kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi. Tidak hanya melalui primata, virus ini juga dapat menular dari hewan lain seperti tikus dan tupai yang terinfeksi.
Perkembangan Virus Tersebut di Indonesia
Di Indonesia, kasus cacar monyet pertama kali dilaporkan pada 20 Agustus 2022. Sejak saat itu, jumlah kasus terus meningkat. Pada 13 Oktober 2023, pemerintah kembali melaporkan kasus baru. Hingga Sabtu, 17 Agustus 2024, tercatat 88 kasus konfirmasi virus tersebut di Indonesia, tersebar di berbagai wilayah:
- Jakarta: 59 kasus konfirmasi
- Jawa Barat: 13 kasus konfirmasi
- Banten: 9 kasus konfirmasi
- Jawa Timur: 3 kasus konfirmasi
- Daerah Istimewa Yogyakarta: 3 kasus konfirmasi
- Kepulauan Riau: 1 kasus konfirmasi
Kabar baiknya, 87 dari 88 kasus tersebut telah dinyatakan sembuh. Periode dengan jumlah kasus terbanyak terjadi pada Oktober 2023, menunjukkan lonjakan infeksi di beberapa wilayah Indonesia.
Gejala Cacar Monyet
Gejalanya mirip dengan cacar air, namun umumnya lebih ringan. Gejala biasanya muncul dalam 5 hingga 21 hari setelah paparan virus. Ada dua periode dalam perkembangan gejalanya: periode invasi dan periode erupsi kulit.
Periode Invasi
Gejala awal yang muncul meliputi:
- Demam
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Nyeri punggung
- Kelelahan
- Menggigil
- Pembengkakan kelenjar getah bening
Gejala ini muncul dalam 1 hingga 3 hari pertama setelah terinfeksi virus. Setelah gejala awal ini, biasanya penderita akan mengalami ruam pada kulit.
Periode Erupsi Kulit
Ruam yang muncul akan berkembang menjadi lesi dengan beberapa tahapan:
- Makula: Lesi datar dengan perubahan warna kulit.
- Papula: Lesi mulai terangkat.
- Vesikel: Lesi berkembang menjadi benjolan dengan cairan bening.
- Pustula: Cairan dalam lesi berubah menjadi warna kekuningan.
Setelah tahap pustula, lesi akan mengering dan mengelupas. Gejala ini dapat berlangsung selama 2 hingga 4 minggu, dan biasanya akan membaik serta hilang dengan sendirinya.
Cara Penularannya
Ada beberapa cara penyebaran virus mpox yang perlu diwaspadai:
Kontak dengan Hewan yang Terinfeksi
Kamu bisa tertular cacar monyet melalui kontak fisik dengan hewan yang terinfeksi, misalnya saat dicakar atau digigit.
Selain itu, virus dapat menyebar melalui kontak dengan darah, cairan tubuh, atau ruam kulit dari hewan yang terinfeksi, seperti anjing, kelinci, tikus, monyet, atau landak. Untuk mencegah penularan, hindari kontak dengan hewan liar yang sakit atau mati.
Memakan Daging Hewan yang Terinfeksi
Virus mpox juga dapat menyebar melalui konsumsi daging atau darah hewan yang terinfeksi. Pastikan daging dimasak hingga matang sebelum dikonsumsi untuk mencegah penularan.
Kontak Erat dengan Penderitanya
Penularan antar manusia dapat terjadi melalui kontak erat dengan penderita cacar monyet. Virus dapat menular melalui cairan pernapasan, bisul, atau luka pada tubuh penderita.
Kontak langsung seperti berciuman, bersentuhan, atau berhubungan seksual dengan pengidap cacar monyet juga bisa menyebabkan penularan.
Berhubungan Seks dengan Pengidap Virus Tersebut
Penularan virus tersebut juga bisa terjadi melalui aktivitas seksual. Virus dapat menyebar melalui kontak dengan alat kelamin atau anus penderita.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penularan juga bisa terjadi melalui aktivitas fisik seperti memeluk, memijat, atau ciuman.
Menyentuh Barang Penderitanya
Virus ini dapat bertahan pada benda yang terkontaminasi, seperti pakaian, handuk, atau tempat tidur. Menyentuh benda-benda yang telah terpapar virus dapat menyebabkan penularan.
Cacar monyet adalah penyakit menular yang kini menjadi perhatian serius di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Penting bagi kita untuk waspada terhadap gejala-gejalanya dan mengetahui bagaimana virus ini menyebar.
Tinggalkan Komentar