Redaksiku.com – Dalam beberapa th. terakhir, sektor pertanian mengalami pergantian penting berkat kemajuan teknologi digital.
Transformasi ini tidak cuma tingkatkan efisiensi produksi, tetapi termasuk terhubung peluang untuk tingkatkan keberlanjutan dan ketahanan pangan. Namun, pergantian ini termasuk membawa tantangan yang perlu dihadapi oleh para pelaku industri.
Salah satu aspek utama dari transformasi digital adalah penggunaan teknologi Info dan komunikasi (TIK). Alat layaknya sensor, drone, dan perangkat lunak analitik kini membantu petani di dalam menghimpun dan menganalisis data. Contohnya, penggunaan drone untuk pemantauan tanaman memungkinkan petani mendeteksi masalah lebih awal, layaknya serangan hama atau kekurangan nutrisi, sehingga tindakan pencegahan cepat.
Dr. Mark R. Rosegrant, ekonom senior di International Food Policy Research Institute (IFPRI), mengatakan, “Digitalisasi pertanian tingkatkan produktivitas secara signifikan. Dengan data yang akurat, petani sebabkan ketetapan yang lebih baik perihal pemupukan, penyiraman, dan pengendalian hama.” Menurutnya, penerapan teknologi digital tidak cuma tingkatkan hasil panen tetapi termasuk kurangi penggunaan bahan kimia beresiko bagi lingkungan.
Namun, walau transformasi digital menawarkan banyak peluang, tersedia termasuk tantangan yang perlu diatasi. Salah satu tantangan utama adalah akses pada teknologi dan infrastruktur yang memadai, lebih-lebih di daerah pedesaan. Banyak petani kecil yang masih tergantung pada metode tradisional dan tidak miliki akses ke perangkat keras atau perangkat lunak yang dibutuhkan untuk menggunakan teknologi digital.
Selain itu, keterampilan digital yang lumayan termasuk menjadi masalah. Banyak petani, lebih-lebih yang lebih tua, mungkin tidak terbiasa menggunakan teknologi modern. Oleh gara-gara itu, pendidikan dan pelatihan menjadi sangat penting untuk meyakinkan bahwa seluruh petani menggunakan teknologi digital secara efektif.
Dr. Rosegrant menekankan, “Pendidikan dan pelatihan di dalam penggunaan teknologi digital perlu menjadi prioritas. Jika kami mengidamkan pertanian kami lebih produktif dan berkelanjutan, kami perlu meyakinkan seluruh petani, tanpa terkecuali, miliki peluang untuk studi dan beradaptasi bersama pergantian ini.”
Secara keseluruhan, transformasi digital di dalam pertanian menawarkan peluang besar untuk tingkatkan efisiensi dan keberlanjutan. Namun, untuk mengatasi tantangan yang ada, kolaborasi pada pemerintah, lembaga pendidikan, dan industri sangat diperlukan. Dengan pendekatan holistik, sektor pertanian bertransformasi menuju jaman depan yang lebih cerah dan berkelanjutan.
Ikuti berita terkini dari Redaksiku di Google News atau WhatsApp Channel
Tinggalkan Komentar