Diplomat Indonesia Dihantam Bom Dipakistan

Ilustrasi hantaman bom mengenai Diplomat Indonesia di Pakistan (Freepik/@Freepik)
Ilustrasi hantaman bom mengenai Diplomat Indonesia di Pakistan (Freepik/@Freepik)

Diplomat Indonesia mengalami peristiwa yang mengenaskan dan tragis ketika mengunjungi negara lain. Pasalnya, kejadian seperti ini tidak terbayangkan sebelumnya dari benak mereka kalau peristiwa ini bisa terjadi di negara tersebut.

Bom yang mengenai Diplomat Indonesia itu terjadi ketika mereka mengunjungi Pakistan barat laut. Dimana, memang peristiwa tersebut sempat terjadi pergejolakan Taliban dan warga Pakistan. Peristiwa itu terjadi pada Minggu, 22 September 2024.

Peristiwa Mengenaskan Menimpa Diplomat Indonesia di Pakistan Barat Laut

Ilustrasi pemberontak militan Islam yang menyerang Diplomat Indonesia (Freepik/@Freepik)
Ilustrasi pemberontak militan Islam yang menyerang Diplomat Indonesia (Freepik/@Freepik)

Dari insiden yang menimpa Diplomat Indonesia itu terdapat polisi yang tewas.  Para Diplomat itu diperkirakan sedsng melakukan perjalanan ke resor wisata. Menurut Zahidullah Khan, polisik distrik Swat setempat, menjelaskan mobil mereka terkena bom rakitan ketika sedang melakukan konvoi.

“Ketika itu, sebuah mobil polisi yang mana mengawal konvoi mereka terkena bom rakitan,” ujar Khan.

Selain polisi tewas, ada juga setidaknya 3 lainnya yang mengalami luka. Ia menjelaskan kalau para Diplomat itu sedang mengunjungi lembah SWAT terkait undangan kamar dagang setempat.

Menurut Mohammad Ali Gandapur, Wakil Inspektur Jenderal Polisi SWAT menjelaskan semua duta besar asing termasuk Diplomat Indonesia itu terkena serangan tersebut karena para penyerang memang sudah menargetkan kendaraan polisi.

“Duta besar dari Indonesia, Portugal, Kazakhstan, Bosnia dan Herzegovina, Zimbabwe, Rwanda, Turkmenistan, Vietnam, Iran, Rusia, dan Tajikistan termasuk di antara mereka yang mana berada dalam konvoi tersebut terkena serangan,” ungkap polisi setempat.

Polisi Pakistan langsung siaga dan membuat misi keamanan untuk para duta besar asing agar mereka berhasil diselamatkan dari sang penyerang dan segera dipindah ke Islamabad, ibukota Pakistan.

“Polisi membuat pengaturan keamanan untuk para duta besar asing tersebut dan mereka tentu segera diselamatkan dan dipindahkan ke ibu kota Pakistan, Islamabad, kata Khan.

Atas insiden tersebut, Kementerian Luar Negeri Pakistan langsung  memberikan perasaan simpati kepada para Diplomat atau duta besar asing dari berbagai negara itu atas peristiwa penyerangan yang menimpa mereka.

“semua anggota korps diplomatik telah kembali dengan selamat ke Islamabad,” jelasnya.

para pemberontak menyerang Diplomat Indonesia dan duta besar asing dari berbagai negara (Freepik/@Freepik)
para pemberontak menyerang Diplomat Indonesia dan duta besar asing dari berbagai negara (Freepik/@Freepik)

Asif Ali Zardari selaku Presiden Pakistan juga mengutuk serangan yang dilakukan oleh para pemberontak di Pakistan itu karena telah memberikan rasa tidak nyaman kepada Diplomat Indonesia dan duta besar asing lainnya.

“Elemen teroris bukan hanya memang musuh negara dan bangsa, tetapi juga kemanusiaan itu sendiri.Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut,” ucap Ali.

Polisi dan tentara Pakistan seketika langsung menutup jalan dan memberlakukan jam malam di area serangan dan langsung segera melakukan operasi pencarian terkait siapa para pemberontak penyerang itu yang telah menargetkan Diplomat Indonesia dan duta besar asing lainnya.

Diperkirakan para pemberontak itu merupakan pasukan antiteroris Pakistan yang memang ada di lembah SWAT. Dan, memang tidak menyukai ada polisi yang memasuki wilayah mereka dan memang wilayah itu disebut sebagai sarang pemberontakan militan Islam.

.Diketahui, para militan telah meningkat pesat untuk serangan mereka sejak akhir 2022 setelah melanggar gencatan senjata dengan Pemerintah Pakistan. Para militan Islam seperti diketahui, pada tahun 2012 silam telah melukai wanita pejuang peraih Nobel Perdamaian bernama Malaa Yousafzai yang waktu itu bersama rombongan temannya memasuki wilayah tersebut.

Para pemberontak memang tak main-main dengan serangan mereka. Terbukti, Malala juga hampir merenggang nyawa gegara ada peluru mengenai bagian tubuhnya.***

Ikuti berita terkini dari Redaksiku di Google News atau Whatsapp Channels