PUISI: TOLONG!

PUISI: TOLONG!
Sumber: Canva

Ibu, di sini basah sekali. Kecipak air mata yang turun selalu terasa sakit.

Ibu, di sini bising sekali. Mereka tak berhenti memaki. Orang-orang di dalam kepalau tak berhenti berkelahi.

Ibu, di sini dingin sekali. Tak ada secercah pun kehangatan sekalipun telah kubakar semua orang yang berusaha masuk dalam hidupku.

Ibu, di sini hidup terasa berat sekali, tapi kau tak mengizinkanku untuk mengeluhkan kesah, pun kau selalu katakan padaku anak kuat tak boleh terus mengaduh.

Gelap … hanya gelap pekan dan kengerian yang kurasakan. Di depan sana tak seperti katamu yang akan terang benderang jika aku mau rajin belajar. 

Aku tidak berkata kalau kau membohongiku. Sudah lama sekali aku berusaha untuk tidak menyebutmu pembohong untuk semua ceritamu tentang dunia di luar sana. Hal paling bohong yang kudengar darimu adalah bahwa sekolah bisa membuatku jadi manusia yang lebih baik.

Asal kautahu, Bu, aku membusuk di tempat ini. Sekolah ini menyedot jiwa dan pikiranku. Yang tersisa sekarang hanya bangkai busuk, tapi mereka masih menggerogotiku seolah aku ini kenikmatan yang tak ada habisnya.

Aku tahu aku anakmu yang paling kuat, Bu, tapi kurasa aku masih manusia. Aku bukan malaikat kecil yang katamu terbuat dari cahaya kecil dalam dirimu, cahaya yang terus membesar karena minyak cinta yang kauberikan.

Malam ini aku membuktikan padamu kalau aku manusia. 

Aku bisa berdarah, Bu. 

Aku bisa mengapung dalam lautan darahku sendiri bersama kesepian yang mendayung kapal kami ke arah yang tak kumengerti. Tak ada apa pun selain gelap di sini. 

Tapi, kurasa di sini lebih baik, Bu, daripada menjadi bangkai yang tak habis mereka nikmati.

***

Baca cerita pendek karya Honey Dee lainnya di sini.

Love Your Life, Live Your Love