Novel : Petaka Sebuah Janji (Part 29)

- Penulis

Kamis, 21 November 2024 - 09:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Novel : Petaka Sebuah Janji (Part 29)

Mpek An Cong mengurai sikap menyembah, kemudian merenung sebentar. Dia menarik napas dalam, lalu mengembuskannya perlahan. Gejolak di dadanya pun reda. Mpek memperbaiki duduknya.

“Ini sudah tidak bisa didiamkan. Bagaimana menurut bapak-bapak berdua,” ujarnya ditujukan kepada Pakde dan Pak Kardi.

Keduanya saling pandang sejenak, lalu Pak Kardi mengangguk halus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kalau menurut Mpek bagaimana?” tanya Pakde.

Mpek An Cong mengutarakan bahwa kedatangannya adalah ingin bekerjasama dengan Pakde Narto. Sesuai rencana yang sudah disusun, dia bersama Pakde akan menghentikan dukun iblis itu. Dia juga ingin memindahkan Ratih ke rumah keluarga Barman, agar lebih fokus melindungi keduanya dari ilmu sesat dukun itu.

Semua disampaikan secara rinci. Dengan adanya Pak Kardi akan menambah kekuatan untuk memagari dan menjaga keluarga yang ditinggal terutama rumah keluarga Rangga.

“Perempuan itu sudah mengetahui keluarga Toni dan Ratih. Terbukti dengan serangan ini! Saya yakin mereka pasti sudah melihat semua yang ada di sini, termasuk kelemahan rumah ini, meskipun kedua serangannya gagal. Dukun itu pasti tidak tinggal diam.”

Semua mendesah. Dada rasanya penuh dan sesak. Mereka tidak mengira, apalagi Arum, jika perjodohan Ratih membawa petaka yang menyiksa kehidupan putrinya. Arum sangat menyesalinya. Tak terasa kilau bening indah di matanya, membawa lara yang menyakitkan, bergulir di pipinya.

Yayo yang biasanya menganggap enteng masalah pun merasa gamang. Ada sesuatu yang menggores dinding hatinya, ketika melihat sang Bunda tercinta meruntuhkan air mata.

Dia baru tahu permukaannya saja. Dia baru saja datang. Yayo mulai menghubung-hubungkan ucapan Pakde tentang keberuntungan dia terlambat sampai rumah. Dengan semua yang diperlihatkan Pakde, dia memandang adiknya dengan tatapan prihatin.

Ada yang tidak beres telah terjadi, keluhnya dalam hati.

“Tapi, Ratih nggak mau tinggal di sana. Ratih mau di sini bersama Ayah dan Bunda,” celetuk Ratih tiba-tiba.

“Di sana Ratih tidak sendiri, ditemani oleh Bunda. Tujuannya adalah, agar Mpek fokus memagari kalian di satu tempat,” kata Mpek An Cong dengan suara bergetar. Dia tahu persis apa yang menjadi keberatan istri Toni itu.

“Ayah …,” rengek Ratih. Rangga menatap Pakde lalu menunduk diam.

“Ayah! Ratih nggak mau!” tolak Ratih dengan keras dalam nada tinggi. Dia tidak lagi nyaman tinggal bersama mertuanya.

Wajah Rangga merona keruh penuh kesedihan. Jakunnya naik turun mencoba menelan ludah. Kasih seorang ayah sedang diuji. Dengan alasan keselamatan, Ratih harus tinggal di rumah penuh dera dan siksa lahir dan batin.

Baca Juga:  Novel : Room for Two Bab 9: Jadwal Hari Sial

“Ratih, Ayah tau, alasan kamu. Tapi ini demi keselamatanmu!” Mata Rangga berkaca-kaca, hatinya masih tak rela.

“Siapa yang menjamin Ratih pasti selamat, jika tinggal di sana? Buktinya dia pulang!” kata Yayo ketus. Dia merasakan adanya ketidakberesan. Bukan sekedar keselamatan.

“Yayo, kamu ndak boleh curiga seperti itu!” tegur Pakde, “ini semua usaha untuk menyelamatkan Ratih, dan kita semua!”

Yayo menatap ayahnya. Rangga menggeleng lemah, mengisyaratkan untuk diam. Mpek An Cong, terpaksa diam. Dia tidak bisa membujuk dan memaksa Ratih. Keputusan tetap berada ditangan Ratih. Rencana menghancurkan dukun sakti dan sepak terjang Erlika tetap harus dilaksanakan. Keberadaan Pak Kardi, memberi sedikit ketenangan.

Keadaan ruang tamu di tempat tinggal Rangga dicekam kesunyian. Hanya desah napas teratur yang sekali-sekali terdengar. Arum berdiri dan berlalu kebelakang. Tidak berapa lama, Simbok menghidangkan minuman teh hangat dan nyamikan. Setelah mengembuskan napas berat, Mpek An Cong memberi usul.

“Bagaimana kalau misalnya, Ratih berangkat nanti sore setelah ibadah asar? Bukan siang ini? Nanti setelah makan malam, kami, Mpek dan Pakde, akan berangkat mencari dukun itu! Kira-kira kamu bersedia, ndak?”

“Ayah …,” panggil Ratih. Dia ingin tahu pendapat ayahnya. Di relung hati yang paling dalam, dia merindukan suaminya. Masalah mertua perempuannya, dia tahu itu bukan sifat aslinya, tapi sabetan ikat pinggang itu nyata dan masih terasa sakit di tubuhnya.

“Ratih, demi keselamatanmu, pergilah. Jika kamu ingin pulang, bilang Bunda. Ratih kan bisa telpon Ayah kapan saja!” kata Rangga sareh dan menenangkan.

“Tapi, seringnya nggak ada sinyal, Ayah. Padahal kan, ada Wifi. Papah aja nggak bisa kerja dari rumah,” keluhnya.

“Tenang aja, Rat, nanti Mas Yayo akan kesana setiap hari, kalau perlu nginep!” bujuk Yayo.

“Jangan ngawur, Yok. Kamu ndak boleh keluar rumah!” tegur pakdenya.

“Lha, terus piye, Pakde? Segawat itu kah?”

Pakde dan Mpek An Cong mengangguk bersamaan. Yayo melongo bingung tak tahu harus bagaimana. Begitu rumitnya keadaan keluarganya. Dia sendiri mengalaminya semalam. Ternyata ada sisi lain di dunia ini.

“Apa yang Yayo alami waktu pulang itu, ada hubungannya dengan ini semua, Pakde?”

“Bisa iya, bisa tidak. Tapi yang pasti, orang yang bersamamu itu, telah menyelamatkanmu, dari serangan kemarin malem!” jelas Pakde.

“Mudah-mudahan malekat. Asyik Yayo diselamatkan malekat. Orangnya ganteng menyenangkan waktu turun di Ambal!” Yayo mudah sekali teralihkan. Hatinya mongkog.

Follow WhatsApp Channel www.redaksiku.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Novel Hitam Putih Pernikahan (Bab 16)
Novel : Hitam Putih Pernikahan (Bab 15)
Novel: Padamu Aku Akan Kembali (Part 7)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Tamat)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 30)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 29)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 28 )
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 27 )

Berita Terkait

Sabtu, 7 Desember 2024 - 08:41 WIB

Novel Hitam Putih Pernikahan (Bab 16)

Sabtu, 7 Desember 2024 - 08:38 WIB

Novel : Hitam Putih Pernikahan (Bab 15)

Jumat, 6 Desember 2024 - 14:25 WIB

Novel: Padamu Aku Akan Kembali (Part 7)

Senin, 2 Desember 2024 - 11:23 WIB

Novel : Senja Membawamu Kembali ( Tamat)

Senin, 2 Desember 2024 - 11:13 WIB

Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 30)

Berita Terbaru

Prabowo Mengenai Dana Zakat untuk Makanan Bergizi Gratis

Politik

Prabowo Mengenai Dana Zakat untuk Makanan Bergizi Gratis

Kamis, 16 Jan 2025 - 19:58 WIB