Novel : Petaka Sebuah Janji (Part 25)

- Penulis

Senin, 11 November 2024 - 08:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Novel : Petaka Sebuah Janji (Part 25)

Dendam seperti candu yang menuntut pembalasan. Nyala api dendam makin membesar ketika tidak terbalaskan. Api ini akan berkobar membakar kehidupan si pendendam. Keikhlasan akan menyelamatkannya.  Setelah kondisi stabil, seminggu kemudian sepulang kerja Rangga datang menjemput istrinya sekalian menengok putri kesayangannya. Tidak disangka Ratih mengalami serangan lagi.

Mendengar penjelasan Mpek An Cong, separuh nyawa Rangga serasa tercerabut. Dia memejamkan matanya, menahan air mata. “Anakku … putriku tidak seharusnya terlibat dalam ini semua. Aku tidak tahu bagaimana nasibnya,” keluhnya putus asa.

Mpek An Cong menepuk bahu Rangga dengan lembut. “Tenanglah, Nak Rangga. Kita akan menghadapinya bersama. Akan aku lakukan yang terbaik untuk melindungi Ratih dan keluargamu.”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Barman menarik napas panjang sebelum akhirnya bicara. Matanya menatap Mpek An Cong yang telah kembali duduk bersila di hadapannya. Setelah mengembuskan napasnya perlahan, Barman mengatakan dengan suara rendah, tapi penuh ketegangan. “Mpek, keadaan Ratih makin mengkhawatirkan.”

Semua terdiam, ruangan menjadi sunyi. Barman menekan gejolak hatinya. “Erlika…,” gumam Barman sambil mendesah.

“Jadi dia di balik semua kejadian ini? Dia yang mengendalikan dengan bantuan dukun sakti mengacaukan hidup kita?” tanyanya memastikan, dengan nada suara meninggi.

Mpek An Cong mengangguk. “Benar. Tapi kulihat walaupun masih samar, ada sesuatu yang lebih dari sekadar Erlika. Dia kini berada di bawah pengaruh dukun yang ilmunya lebih kuat. Dukun sakti yang ilmunya lebih tinggi dari nenek sihir yang aku kalahkan. Semakin lama, kekuatan jahat yang mengendalikan Erlika semakin besar. Meskipun aku sudah memagari rumah ini, tapi itu hanya langkah awal.”

Rangga mendesah berat, matanya mulai berkaca-kaca memikirkan penderitaan putrinya. Ia bangkit, berjalan ke arah jendela, memandang keluar ke pekatnya malam. “Apa lagi yang harus kami lakukan, Mpek? Rasanya kekuatan kita tidak cukup untuk melawan ini.”

“Jangan khawatir, Nak Rangga,” kata Mpek An Cong dengan tenang, “Aku akan melakukan segalanya untuk mengakhiri ini. Aku akan mencari bantuan. Kami mempunyai perkumpulan sesama pengguna ilmu aliran putih. Sekarang yang penting mintalah perlindungan kepada sang pemilik hidup, sang penguasa jagad raya.”

Malam itu, Mpek An Cong memperkuat perlindungan rumah Barman. Angin malam mengembus dingin, seolah menyembunyikan kekuatan-kekuatan jahat yang mengintai di luar sana.

***

Sementara itu, jauh di lereng sebuah gunung di Jawa Barat, Erlika berjalan perlahan di tengah hutan yang gelap, mengikuti jalan setapak yang makin menyempit. Dalam kelelahannya Erlika istirahat duduk di sebuah batu besar di pinggir tebing lembah yang curam dan tertutup rapat oleh pepohonan. Sesekali otak warasnya melintas, dia memandang miris dinding tebing yang terjal, dan mendengar pantulan suara gemericik air menabrak bebatuan di dasar lembah yang mulai gelap. Jika terpeleset jatuh, hanya nasib baik yang akan menyelamatkannya. Erlika merinding bergegas melompat turun. Matanya beredar menatap hutan di sekitarnya, hati kecilnya mengajak pulang, tapi nafsu dendamnya menyingkirkan perasaan takutnya.

Baca Juga:  Novel : Bertahan di Atas Luka Part 8

“Kenapa sih, harus magrib-magrib masuk hutan. Untung tadi masih ada teman sampai rumah penduduk paling pinggir. Orang itu juga membenarkan kalau mau memakai jasa Aki Jungsemi harus sesudah magrib ke rumahnya. Dia juga bilang kalau Aki Jungsemi nggak pernah gagal,” gumamnya lirih, hatinya mantap.

Teman seperjalanan itulah yang mempertemukan Erlika dengan dukun sakti yang hari ini dia datangi. Dengan penuh keyakinan Erlika kembali melangkah menuju rumah dukun Jungsemi. Keadaan hutan remang-remang di bawah cahaya redup dari rembulan separuh yang tertutup awan gelap, satu-satunya cahaya yang menerangi langkahnya. Wajahnya memancarkan kemarahan dan dendam yang tak terkendali.

Di kejauhan, sebuah rumah kayu tua terlihat samar-samar di balik kabut. Rumah tua tempat tinggal dukun sakti Jungsemi. Desah kelegaan diembuskan. Rasa senang menghampiri. Angin semilir mengembuskan energi baru yang segar. Dengan semangat Erlika melangkah menuju rumah itu. Senyum miring dan kilat mata licik menghias wajahnya yang berkeringat.

Setibanya di depan rumah itu, Erlika mengetuk pintu dengan tangan gemetar. Bukan karena takut, tapi karena rasa dendam yang makin memuncak, seolah berjejalan ingin segera dilampiaskan melalui dukun sakti itu. Dendam kesumat yang sudah mendarah daging.

Pintu tua itu terbuka dengan bunyi derit yang mengiris gendang telinga, menampilkan sosok laki-laki setengah baya berperawakan kurus, rambut ikal sebahu. Tatapan matanya tajam dan dingin. Jungsemi, seorang dukun legendaris yang terkenal dengan kekuatannya di dunia gaib, berdiri kokoh di ambang pintu.

“Akhirnya kau datang, Neng,” suara Jungsemi rendah namun penuh kekuatan. “Kau siap menjalani semua persyaratannya?”

Erlika berlutut di hadapan dukun Jungsemi. Di balik pintu yang terbuka separuh, rumah kayu tua di tengah hutan itu menyemburkan hawa pengap dan penuh dengan aura hitam pekat. Erlika tak lagi bisa memikirkan apapun selain keinginannya untuk membalas dendam pada Istri Toni. Ambisinya yang membara telah membutakan akal sehatnya.

Follow WhatsApp Channel www.redaksiku.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Novel Hitam Putih Pernikahan (Bab 16)
Novel : Hitam Putih Pernikahan (Bab 15)
Novel: Padamu Aku Akan Kembali (Part 7)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Tamat)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 30)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 29)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 28 )
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 27 )

Berita Terkait

Sabtu, 7 Desember 2024 - 08:41 WIB

Novel Hitam Putih Pernikahan (Bab 16)

Sabtu, 7 Desember 2024 - 08:38 WIB

Novel : Hitam Putih Pernikahan (Bab 15)

Jumat, 6 Desember 2024 - 14:25 WIB

Novel: Padamu Aku Akan Kembali (Part 7)

Senin, 2 Desember 2024 - 11:23 WIB

Novel : Senja Membawamu Kembali ( Tamat)

Senin, 2 Desember 2024 - 11:13 WIB

Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 30)

Berita Terbaru

Prabowo Mengenai Dana Zakat untuk Makanan Bergizi Gratis

Politik

Prabowo Mengenai Dana Zakat untuk Makanan Bergizi Gratis

Kamis, 16 Jan 2025 - 19:58 WIB