Novel : Petaka Sebuah Janji (Part 28)

- Penulis

Jumat, 15 November 2024 - 20:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Novel : Petaka Sebuah Janji (Part 28)

Yayo menjelaskan mengapa kepulangannya terpaksa diundur. Tepatnya perjalanan pulang yang makan waktu lama.

“Beruntung kamu Yok, ndak datang semalem,” celetuk Pakde.

“Memang ada apa Pakde?” tanya Yayo penasaran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Critanya panjang. Sekarang ceritakan saja kenapa kamu sampai terlambat,” pinta Pakde.

Yayo memulai penjelasannya, kalau seharusnya dia sudah sampai semalam. Dia berangkat kemarin setelah salat Asar. Semua terkejut.

“Yang bener aja, Yok. Masa berangkat kemaren asar, baru nyampe hari gini. Kelakuanmu itu lho, senengane kluyuran! Ngayap kemana aja? Nginep di mana?” Arum tidak percaya, langsung memberondong pertanyaan bertubi-tubi.

“Lha iya, bener ibumu. Pakde yang berangkat tengah malem aja, subuh dah sampai sini! Pakde dari Solo lho, ya,” sahut Pakde Narto.

“Aku sendiri bingung …,” katanya sambil garuk-garuk kepala yang tidak gatal.

Dipandanginya satu persatu semua yang hadir. Yayo menceritakan kejadian tidak masuk akal yang dialami bersama teman barunya. Sejak niat pulang memenuhi panggilan ayahnya, ada saja masalah yang harus diselesaikannya. Dengan terpaksa dia menunda kepulangannya.

Malam itu dia ngenggar-enggar penggalih, mengurai keruwetan hati dan melapangkan pikiran. Dia pergi ke kafe mahasiswa tempat dia biasa nongkrong bersama teman-temannya.

“Setelah pulang kampung nanti, entah kapan lagi bisa menghabiskan malam di sini, di kafe yang penuh kenangan,” gumam Yayo lirih.

“Saat dalam perjalanan pulang ke tempat kontrakan, Yayo melihat seorang pria yang sedang duduk kedinginan di buk, sebuah rumah. Yayo minggir lalu melihat keadaan sekeliling yang sepi. Hari belum lewat tengah malam. Yayo turun menghampiri pria itu.”

“Mas Yayo ceroboh!” sergah Ratih.

“Shhht,” telunjuk Yayo menyilang bibir yang berdesis, menyuruh adiknya diam.

“Sedang apa Mas di sini?” tanyaku takut-takut.

“Pria itu menoleh, lalu mendesis. Wajahnya tampak pucat pasi. Manik matanya kosong, Yayo sampe merinding. Rasanya pengen pergi tapi kaki seperti tertanam ke bumi. Yayo cuma bisa berzikir dalam hati.”k

“Sudah tiga hari tiga malam saya tidak makan dan minum,” bisiknya dengan suara dalam dan lemah.

“Nyes, hati Yayo merasa nyaman, ternyata manusia,” kata Yayo sambil tersenyum.

“Oh mari ikut saya, di pengkolan sana ke kiri sedikit ada angkringan buka 24 jam, kata Yayo menawarkannya.” Jeda sebentar untuk mengambil napas. Yang mendengarkan ikut tegang dan khawatir.

“Orang itu mau. Sampai angkringan Yayo terpaksa ikut, karena orang itu tidak mau menerima uang yang kuberikan!” Semua terkejut mendengarnya.

“Aneh, trus gimana, Mas?” tanya Ratih khawatir.

Baca Juga:  Novel : Petaka Sebuah Janji (Part 31)

“Dia ingin makan bersamaku. Yayo lihat orang itu makannya cepat sekali, semua yang dijejalkan dalam mulutnya langsung ditelan. Merinding Yayo mengingatnya. Tapi malam itu, seperti ada yang mendorongku untuk terus membawanya.”

“Mas! Ceroboh banget, sih!” sesal adiknya. Kata senada juga diucapkan kedua orang tua dan pakdenya. Yayo meneruskan kisah perjalanannya.

“Selesai makan dan minum, dia kuajak ke kontrakan. Dia memilih tidur pakai kasur lipat. Setelah mandi aku tertidur pulas. Aku terbangun oleh bunyi ponsel. Ternyata, teman yang menggantikanku ribut kehilangan data yang kuberikan. Terpaksa aku ke kantor lagi menolongnya menyiapkan kerangka laporan untuk bulan depan. Itu makanya Yayo terlambat pulang.”

“Memang waktu serah terima, tidak kamu buat, Yok?” tanya Rangga dengan nada menyalahkan.

“Sebenernya udah Yayo berikan semua data-data terbaru. Tapi bos maunya aku yang siapin! Katanya sekalian ngajarin dia,”

Rangga tersenyum bahagia sekaligus bangga, putranya disukai oleh bos dan dibutuhkan oleh rekan kerjanya.

“Lalu, teman barumu itu?” tanya bundanya penasaran.

“Yayo ajaklah. Tapi dia mau lihat-lihat mal di dekat kantorku, lalu kami janjian jam 12.00 di lobi kantor. Kami makan di kantin.”

“Jadi, dia terus mengikutimu?” tanya Arum kaget dengan perasaan was was. Yayo mengangguk.

“Oh iya, Yayo lupa. Dia mau nebeng sampai Ambal. Lumayan ada temennya, kan?” Semua menggut-manggut mengerti. “Makanya, baru kemaren Yayo bisa berangkat,” lanjutnya.

“Habis salat Asar, kami ngopi dulu sama makan camilan, maksudnya buat ganjel perut. Nanti makan malam di Ambal, sate ambal yang wokeh itu. Ternyata eh ternyata, rencana melenceng nggak jelas ke mana. Yayo masih mrinding kalo ingat!”

Semua mendengarkan dengan sangat antusias. Tidak ada seorangpun yang berniat memotong pembicaraan.

“Kami berangkat sambil berbincang melalui jalan yang tidak pernah berganti selama Yayo pulang kampung. Tapi, sore itu … perasaan sih biasa aja, tapi begitu wayah surup udara terasa dingin sekali. AC sampai tak matiin, jendela diturunin sedikit. Kabut tipis turun. Jelas, Yayo bingung, kan? Eh … dia malah duduk tenang sambil memejamkan mata!”

“Tidur, Mas?” tanya Ratih.

“Nggak tau lah, Mas kan, harus fokus lihat jalanan yang berkabut. Yang jelas dia duduk biasa aja. Maksudnya kepalanya tegak! Cuma merem. Sejak itu kami nggak ngobrol”

“Terus?” lanjut Ratih penasaran.

“Yayo open google map, tapi aneh, nggak ada sinyal. Yayo nggak bisa ngapa-ngapain. Padahal BTS dibangun di mana-mana mpe ke puncak gunung. Nah ini ….”

Follow WhatsApp Channel www.redaksiku.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ini Dia Juara Pandora IWZ x Redaksiku.com 2024
Novel Senja Membawamu Kembali ( Part 13 )
Novel Senja Membawamu Kembali (Part 31)
Novel Hitam Putih Pernikahan (Bab 16)
Novel : Hitam Putih Pernikahan (Bab 15)
Novel: Padamu Aku Akan Kembali (Part 7)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Tamat)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 30)

Berita Terkait

Selasa, 4 Februari 2025 - 17:40 WIB

Ini Dia Juara Pandora IWZ x Redaksiku.com 2024

Senin, 20 Januari 2025 - 10:32 WIB

Novel Senja Membawamu Kembali ( Part 13 )

Senin, 20 Januari 2025 - 10:31 WIB

Novel Senja Membawamu Kembali (Part 31)

Sabtu, 7 Desember 2024 - 08:41 WIB

Novel Hitam Putih Pernikahan (Bab 16)

Sabtu, 7 Desember 2024 - 08:38 WIB

Novel : Hitam Putih Pernikahan (Bab 15)

Berita Terbaru

Source: Kampus Pedia

Viral

Cara Dapat Saldo DANA Gratis Hingga Rp200 Ribu di 2025!

Selasa, 18 Feb 2025 - 16:00 WIB