Redaksiku.com – Kasus dugaan eksploitasi dan kekerasan di industri kreatif kembali muncul.
Akibat tuduhan kekerasan fisik, emosional, dan verbal terhadap pekerjanya, Brandoville Studios, studio game asal Indonesia yang terkenal dengan berbagai proyek internasional, kini menjadi perhatian publik.
Kasus ini menjadi populer setelah sejumlah mantan karyawan berani berbicara di media sosial tentang pengalaman mengerikan yang mereka alami selama bekerja di studio.
Disebutkan bahwa co-owner Brandoville Studios Cherry Lai adalah pelaku utama dalam tindakan tidak manusiawi ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Skandal ini juga melibatkan suaminya, Ken Lai, CEO dan pendiri studio tersebut, yang diduga melakukan kekerasan langsung terhadap beberapa karyawan.
Kekerasan dan Eksploitasi
Diskriminasi, rasisme, seksisme, dan perilaku intimidatif lainnya adalah beberapa dugaan kekerasan yang melibatkan Cherry Lai.
Beberapa pekerja bahkan mengatakan bahwa rutinitas di Brandoville Studios mirip dengan perbudakan modern, dengan jam kerja yang tidak manusiawi dan tekanan berlebihan menjadi bagian dari rutinitas.
Salah satu mantan karyawan yang memilih untuk tetap anonim mengatakan, “Kami diperlakukan seolah-olah kami adalah milik mereka, bukan sebagai pekerja profesional.”
Responden Umum
Kasus ini cepat menarik perhatian publik, terutama Asosiasi Game Indonesia, yang mengecam kekerasan dan eksploitasi di tempat kerja.
Asosiasi ini mengeluarkan pernyataan yang mendesak penyelidikan menyeluruh dan tindakan tegas terhadap pihak yang bertanggung jawab.
Penyelidikan dan Pengadilan
Untuk saat ini, polisi sedang melakukan penyelidikan menyeluruh atas kasus ini. Mereka mulai mengumpulkan bukti dari saksi dan korban untuk melanjutkan proses hukum.
Proses hukum dapat dimulai dengan penangkapan dan penuntutan terhadap pihak yang terlibat dalam masalah jika ditemukan bukti kuat.
Perlindungan Pelapor
Penting untuk dicatat bahwa, untuk menghindari intimidasi atau balas dendam dari pihak yang dilaporkan, para pelapor diharapkan mendapatkan perlindungan hukum yang layak.
Lembaga hukum yang relevan diberi wewenang untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan para korban saat mereka memberikan kesaksian.
Kasus ini mengingatkan kita bahwa industri kreatif dan teknologi selalu berubah, tetapi eksploitasi pekerja masih bisa terjadi.
Publik menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui apakah Cherry Lai dan Brandoville Studios akan bertanggung jawab atas dugaan kekerasan ini.
Ikuti berita terkini dari Redaksiku di Google News atau Whatsapp Channels