Redaksiku.com – Wakil Ketua Komisi I DPR RI Ahmad Heryawan menyebut gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang dicapai Rabu (15/1) perlu jadi awal bagi pengakuan kemerdekaan Palestina secara de facto.
“Yang terpenting adalah gencatan senjata ini perlu jadi awal pengakuan secara de facto kemerdekaan bangsa Palestina karena de jure telah diputus PBB dengan nada mayoritas sepakat kemerdekaan Palestina, Palestina yang merdeka dan berdaulat penuh,” kata Aher, sapaan karibnya, kepada Redaksiku di Jakarta, Kamis.
Usai kesepakatan tercapai, dia menyebut bahwa target seterusnya ialah mengawal pelaksanaan gencatan senjata antara Israel dan Hamas agar terjadi dengan tertata dan aman.
Fase tersebut, kata dia, jadi tantangan besar yang memerlukan pendekatan komprehensif dan terkoordinasi dari bermacam pihak, baik di tingkat lokal, regional maupun internasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Rekonstruksi Gaza prioritas berikutnya, lebih-lebih fasilitas-fasilitas lazim layaknya perbaikan rumah sakit, pasar bahan pangan, rehabilitasi anak, dan sarana sosial penting lainnya,” ujarnya.
Dia pun menghendaki Pemerintah Indonesia mampu turut andil didalam proses perdamaian di Gaza tersebut.

Menurut dia, Indonesia mampu menyerukan kepada negara-negara yang mempunyai pengaruh ke dua belah pihak agar berperan aktif menegaskan Israel ataupun Hamas menjunjung gencatan senjata, memediasi dialog, dan juga menegosiasi untuk menangani ketegangan dan menghambat pelanggaran.
Dia mencontohkan negara-nagara tersebut, seandainya Amerika Serikat, Rusia, atau negara-negara Eropa lainnya.
“(Gencatan senjata) ini adalah momentum yang benar-benar penting didalam kurangi ketegangan yang terjadi di kawasan Palestina dan Timur Tengah yang melibatkan kekuatan-kekuatan besar dunia,” kata dia.
Tercapainya gencatan senjata untuk menghentikan agresi Israel di Jalur Gaza diumumkan Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani di Doha Rabu (15/1) pas setempat.
Dia mengatakan kesepakatan gencatan senjata yang dikehendaki mengakhiri agresi dan genosida Israel yang meluluhlantakkan Gaza terdiri dari tiga bagian yang jadi berlaku Minggu (19/1).
Ikuti berita terkini dari Redaksiku di Google News atau WhatsApp Channels
Penulis : Redaksiku
Editor : Redaksiku
Sumber Berita : Berbagai Sumber