Redaksiku.com – Niat Puasa Syawal digabung puasa Senin Kamis sanggup muslim amalkan berbarengan. Puasa Syawal kini memasuki hari kelima yang bertepatan bersama dengan hari Senin yaitu selagi yang disunnahkan untuk menjalankan puasa Senin-Kamis.
Ustaz Hanif Luthfi Lc di dalam bukunya berjudul “Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah terbitan Rumah Fiqih Publishing menjelaskan, mengkombinasikan dua kemauan di dalam satu puasa menurut ulama adalah boleh kecuali waktunya seiring baik puasa sunnah bersama dengan qodho Ramadhan maupun puasa sunnah bersama dengan puasa sunnah lainnya.
Seperti Puasa Syawal digabung bersama dengan puasa sunnah Senin Kamis saat seiring di dalam satu hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT

Niat Puasa Syawal Digabung Puasa Senin Kamis
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّال وَعَنْ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ ِللهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i sunnatis Syawwaali wa ‘an shauma yaumal khamisi lillaahi ta’aala
Artinya: Aku berniat puasa sunnah Syawal dan puasa sunnah Kamis esok hari sebab Allah SWT. Niat Puasa Syawal boleh dikerjakan pada pagi atau siang hari bersama dengan catatan belum makan dan minum sejak pagi lalu terbersit keinginan untuk berpuasa.
Para ulama setuju bahwa keputusan untuk berniat sejak sebelum saat terbitnya fajar hanya berlaku untuk puasa yang hukumnya fardhu, layaknya puasa Ramadhan, puasa qadha’ Ramadhan, puasa nadzar dan puasa kaffarah.
Sedangkan untuk puasa yang bukan fardhu atau puasa sunnah, para ulama setuju tidak mensyaratkan kemauan sebelum saat terbit fajar. Jadi boleh berniat puasa meski udah siang hari asal belum makan, minum atau mengerjakan suatu hal yang membatalkan puasa.
Keutamaan Puasa Syawal Menurut Ibnu Rajab al-Hambali, keutamaan puasa enam hari pada Syawal antara lain menggenapkan pahala puasa Ramadlan menjadi setahun penuh. Selain itu, kedudukan puasa sunah pada Sya’ban dan Syawal pada puasa Ramadlan untuk menutupi kekurangan yang barangkali terjadi pada pelaksanaan puasa Ramadlan.
عَنْ ثَوْبَانَ مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُ قَالَ « مَنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ (مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا)
Dari Tsauban, bekas budak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Barangsiapa berpuasa enam hari di bulan Syawal setelah Idul Fithri, maka ia udah menyempurnakan puasa setahun penuh.
Karena siapa saja yang melakukan kebaikan, maka dapat dibalas sepuluh kebaikan semisal.” (HR. Ibnu Majah no. 1715. Al Hafizh Abu Thohir menyatakan bahwa hadis ini shahih). Demikian pembahasan perihal kemauan puasa Syawal digabung puasa Senin Kamis dan keutamaannya.
Ikuti berita terkini dari Redaksiku di Google News atau Whatsapp Channels