Ketersediaan ion dalam tubuh memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan. Ketika tubuh kekurangan ion, hal ini dapat menyebabkan kelemahan bahkan hingga kematian, menurut Buku Seri IPA Kimia 2 SMP Kelas VII.
Oralit, larutan elektrolit yang mengandung ion-ion penting, dapat membantu menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang selama diare. Namun, apakah kamu tahu cara membuatnya?
Oralit bisa didapatkan dalam bentuk kemasan yang tersedia di pasaran, namun kamu juga bisa membuatnya sendiri di rumah dengan dua cara yang berbeda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT

Pertama, cara membuat oralit dari kemasan adalah dengan mencampurkan satu bungkus oralit ke dalam 1 gelas air minum yang sudah dimasak (sekitar 200 cc). Aduk hingga larut, dan oralit siap untuk diminum.
Cara kedua, menurut Ahli Gizi dan Edukator Kesehatan PB IDI dr Tan Shot Yen M.Hum, bagi seseorang yang sedang menderita diare, oralit dapat dibuat sendiri di rumah. Namun, penting untuk diingat bahwa oralit bukan obat untuk diare, melainkan bertujuan untuk menggantikan cairan yang hilang akibat diare. Dalam cara ini, Anda perlu menyiapkan gelas atau botol yang benar-benar bersih dan mencampurkan setengah sendok teh garam, dua sendok makan gula, dan satu liter air. Campur hingga larut dan siap untuk diminum.
Tentang dosis oralit yang diberikan, ini tergantung pada tingkat dehidrasi yang dialami. Dalam buku Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi/ Balita dan Anak Prasekolah untuk para Bidan, dosis oralit untuk penderita diare ditentukan berdasarkan kondisi spesifik. Misalnya, pada diare tanpa dehidrasi, dosis oralit untuk anak usia 1-4 tahun sekitar 1/2-1 gelas setiap kali mengalami diare, sedangkan untuk anak usia di atas 5 tahun sekitar 1-11/2 gelas setiap kali mengalami diare.
Bagi diare dengan dehidrasi ringan hingga sedang, dosis oralit yang diberikan berbeda. Dalam 3 jam pertama, dosis oralit sekitar 75 ml/kg berat badan. Setelah itu, pemberian oralit dilanjutkan sesuai dengan diare tanpa dehidrasi.
Namun, pada diare dengan dehidrasi berat, penderita sebaiknya dirujuk ke puskesmas untuk mendapatkan infus.
Oralit yang disediakan di rumah juga perlu disesuaikan dengan kelompok usia penderita. Sebagai contoh, untuk anak usia 1-4 tahun, jumlah oralit yang diberikan setiap kali diare adalah sekitar 100-200 ml, sementara untuk anak usia di atas 5 tahun, jumlahnya berkisar 200-300 ml per kali diare.
Penting untuk diketahui cara minum oralit dengan baik. Minumlah dengan sendok atau gelas, sedikit demi sedikit hingga habis. Jika muntah, hentikan minum selama sekitar 10 menit dan lanjutkan minum secara perlahan. Meskipun diare berlanjut, oralit tetap diberikan. Jika larutan oralit pertama habis, buat satu gelas oralit baru untuk diminum.
Dengan pengetahuan ini, diharapkan dapat membantu dalam menghadapi masalah dehidrasi yang sering kali muncul akibat diare.
Diare adalah kondisi umum yang ditandai dengan perubahan tiba-tiba dalam pola buang air besar yang menghasilkan tinja yang lebih cair dan sering daripada biasanya. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal. Penyebab utama diare seringkali termasuk infeksi virus, bakteri, atau parasit yang terjadi dari konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi. Penyakit-penyakit tertentu, seperti penyakit radang usus, sindrom usus yang sensitif, alergi makanan, atau intoleransi makanan tertentu juga bisa menjadi pemicu diare. Di samping itu, stres, kecemasan, reaksi terhadap obat-obatan tertentu, dan penyakit tertentu seperti penyakit menular atau gangguan pada saluran pencernaan juga dapat memicu terjadinya diare. Kondisi medis yang lebih serius, seperti penyakit celiac atau penyakit Crohn, juga bisa menjadi penyebab diare yang perlu ditangani dengan serius.
Ikuti berita terkini dari Redaksiku.com di Google News, klik di sini