Tanggal 2 Oktober 2024 hari apa?
Tanggal 2 Oktober 2024 jatuh pada hari Rabu, dan pada tanggal ini terdapat berbagai peringatan penting baik di tingkat nasional maupun internasional yang diperingati dengan penuh makna.
Beberapa di antaranya telah menjadi tradisi tahunan dan dirayakan secara luas oleh masyarakat.
Peringatan ini tidak hanya berfungsi sebagai ajang perayaan, tetapi juga mengandung pesan penting yang menginspirasi kita untuk melestarikan budaya serta mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lalu, apa saja yang dirayakan pada 2 Oktober? Yuk, kita simak bersama!
2 Oktober Hari Apa?
Hari Batik Nasional
Salah satu peringatan penting di Indonesia pada tanggal 2 Oktober adalah Hari Batik Nasional.
Peringatan ini diresmikan oleh pemerintah Indonesia untuk menghormati dan memperkenalkan batik sebagai warisan budaya yang berharga.
Seperti yang kita ketahui, batik bukan sekadar kain, tetapi telah menjadi simbol kebanggaan bangsa yang diakui di seluruh dunia.
Sejarah Hari Batik Nasional bermula dari pengakuan UNESCO terhadap batik sebagai Warisan Budaya Tak Benda atau Representative List of The Intangible Cultural Heritage of Humanity pada 2 Oktober 2009.
Pengakuan tersebut diberikan dalam sidang ke-4 Komite Antar Pemerintah tentang Warisan Budaya Tak Benda yang berlangsung di Abu Dhabi.
Saat itu, batik dinyatakan sebagai salah satu warisan budaya dunia bersama beberapa tradisi Indonesia lainnya, seperti wayang, keris, noken, dan tari saman.
Pengakuan internasional ini tentu menjadi pencapaian besar bagi Indonesia.
Dengan adanya pengakuan tersebut, batik tidak hanya dianggap sebagai produk seni, tetapi juga simbol identitas nasional yang harus dilestarikan.
Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), merespons pencapaian ini dengan menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 33 Tahun 2009.
Keputusan ini dikeluarkan pada tanggal 17 November 2009.
Tujuan dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya melestarikan batik sebagai warisan budaya yang tak ternilai harganya.
Tidak hanya itu, Hari Batik Nasional juga bertujuan untuk mempererat rasa cinta tanah air melalui kebanggaan akan budaya lokal.
Pada tahun 2024, Hari Batik Nasional mengusung tema “Bangga Berbatik.” Melalui tema ini, masyarakat diajak untuk lebih mencintai batik dan menjadikannya bagian dari kehidupan sehari-hari, terutama dengan mengenakannya dalam berbagai kesempatan.
Yayasan Batik Indonesia, salah satu organisasi yang aktif mempromosikan batik, turut mendukung kampanye ini dengan mengajak masyarakat mengenakan batik melalui media sosial mereka.
Kampanye ini bertujuan untuk membangkitkan kesadaran generasi muda mengenai pentingnya menjaga dan melestarikan budaya batik.
Batik tidak hanya dipakai dalam acara formal, tetapi juga mulai digunakan dalam berbagai kesempatan sehari-hari, seperti di kantor, sekolah, hingga acara keluarga.
Dengan semakin banyaknya masyarakat yang menggunakan batik, diharapkan nilai budaya dan sejarah batik semakin dikenal dan dihargai oleh generasi muda, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di mata dunia internasional.
Hari Anti Kekerasan Sedunia
Selain Hari Batik Nasional, tanggal 2 Oktober juga diperingati sebagai Hari Anti Kekerasan Sedunia atau International Day of Non-Violence.
Peringatan ini ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada tahun 2007 dan bertepatan dengan hari lahir Mahatma Gandhi.
Seorang tokoh besar dari India yang dikenal karena perjuangannya melawan kolonialisme dan ketidakadilan melalui prinsip non-kekerasan.
Mahatma Gandhi adalah seorang aktivis yang percaya bahwa perubahan yang adil dan damai hanya bisa dicapai tanpa menggunakan kekerasan.
Prinsip yang diusung Gandhi ini dikenal dengan sebutan ahimsa, yang berarti tidak melakukan kekerasan terhadap makhluk hidup.
Gandhi menggunakan metode ini dalam memperjuangkan kemerdekaan India dari kolonialisme Inggris.
Selain itu, ia juga mengajarkan pentingnya resolusi konflik tanpa kekerasan dalam berbagai aspek kehidupan, baik itu di masyarakat maupun di pemerintahan.
Gandhi meyakini bahwa kekerasan tidak akan pernah menghasilkan perdamaian yang sejati.
Sebaliknya, ia percaya bahwa jalan damai adalah satu-satunya cara untuk mencapai keadilan yang sesungguhnya.
Karena dedikasi dan komitmennya terhadap perjuangan tanpa kekerasan, Gandhi menjadi inspirasi bagi berbagai gerakan hak asasi manusia dan gerakan sipil di seluruh dunia.
Termasuk gerakan hak-hak sipil di Amerika Serikat yang dipimpin oleh Martin Luther King Jr.
Sebagai Hari Anti Kekerasan Sedunia untuk mengenang warisannya dan mempromosikan nilai-nilai perdamaian serta resolusi konflik yang tidak melibatkan kekerasan.
Perayaan ini menjadi momen penting bagi masyarakat global untuk merenungkan pentingnya perdamaian dan kerja sama internasional dalam menyelesaikan konflik yang ada.
Berbagai kegiatan dilakukan untuk memperingati Hari Anti Kekerasan Sedunia, mulai dari diskusi, seminar, hingga kampanye kesadaran publik yang mempromosikan pendekatan damai dalam menyelesaikan konflik.
Halaman : 1 2 Selanjutnya