SPBU di Bogor Ketahuan Mengurangi Takaran BBM, Ini Bukti yang Ditemukan Bareskrim Polri dan Modusnya

- Penulis

Rabu, 19 Maret 2025 - 20:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bareskrim Polri mengungkap siasat SPBU di Jalan Alternatif Sentul, Sukaraja, Bogor, Jawa Barat, mengurangi takaran BBM. (Foto: Divisi Humas Polri)

Bareskrim Polri mengungkap siasat SPBU di Jalan Alternatif Sentul, Sukaraja, Bogor, Jawa Barat, mengurangi takaran BBM. (Foto: Divisi Humas Polri)

Kecurangan dalam penjualan bahan bakar minyak (BBM) di SPBU kembali terjadi.

Sebuah SPBU di Jalan Alternatif Sentul, Sukaraja, Bogor, terbukti mengurangi takaran BBM yang dijual ke konsumen.

Modus yang digunakan cukup canggih sehingga sulit terdeteksi dalam pemeriksaan rutin.

Pengguna kendaraan yang mengisi BBM di SPBU tersebut mulai curiga karena volume bahan bakar yang masuk ke tangki mereka terasa kurang dari seharusnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kecurigaan ini kemudian dilaporkan ke pihak berwenang, yang akhirnya melakukan penyelidikan dan membongkar praktik kecurangan ini.

Modus Kecurangan SPBU di Bogor yang Mengurangi Takaran BBM

Bareskrim Polri mengungkap siasat SPBU di Jalan Alternatif Sentul, Sukaraja, Bogor, Jawa Barat, mengurangi takaran BBM. (Foto: Divisi Humas Polri)
SPBU di Bogor Ketahuan Mengurangi Takaran BBM, Ini Bukti yang Ditemukan Bareskrim Polri dan Modusnya

Setelah menerima laporan dari masyarakat, tim gabungan dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri langsung turun ke lapangan untuk melakukan penyelidikan.

Dari hasil pemeriksaan, ditemukan perangkat elektronik tersembunyi yang digunakan untuk mengontrol jumlah BBM yang keluar dari dispenser.

Menurut Dirtipidter Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Nunung Syaifuddin, perangkat ini terdiri dari kabel data tambahan, mini smartswitch, PCB, dua relay, dan modul listrik lainnya.

Perangkat ini diatur sedemikian rupa sehingga saat BBM dipompa, jumlah yang keluar lebih sedikit dibandingkan yang tertera di layar dispenser.

Keberadaan alat ini sulit dideteksi karena disembunyikan di tempat yang tidak terjangkau.

Bahkan dalam pemeriksaan tera ulang yang dilakukan setiap tahun oleh petugas Metrologi, alat ini tidak terdeteksi karena posisinya berada di dalam sistem dispenser BBM.

“SPBU ini menggunakan modus dengan memasang kabel tambahan jenis kabel data di dalam blok kabel arus pada mesin dispenser. Kabel tersebut terhubung ke perangkat listrik dan seperangkat modul tertentu untuk memanipulasi takaran BBM,” jelas Dirtipidter Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Nunung Syaifuddin, pada Rabu (19/03/2025).

Setelah penyelidikan lebih lanjut, pihak kepolisian menemukan bahwa perangkat elektronik ini dikendalikan dengan sistem tertentu.

Saat petugas melakukan pemeriksaan rutin, alat ini bisa dimatikan sementara sehingga tidak menimbulkan kecurigaan. Namun, saat digunakan sehari-hari, alat ini berfungsi mengurangi jumlah BBM yang keluar dari dispenser.

Pihak kepolisian juga menduga bahwa praktik ini sudah berlangsung cukup lama dan kemungkinan dilakukan di beberapa SPBU lainnya.

Baca Juga:  Kasus Tewasnya Brigadir Ridhal Ali : Ditemukan tewas di dalam mobil Alphard

Oleh karena itu, penyelidikan akan diperluas untuk memastikan apakah ada jaringan yang lebih besar dalam kasus ini.

Dampak Kecurangan Takaran BBM terhadap Konsumen

Praktik pengurangan takaran BBM ini jelas merugikan konsumen. Setiap liter BBM yang mereka beli tidak sesuai dengan jumlah yang mereka bayarkan.

Jika dibiarkan terus terjadi, hal ini bisa menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat.

Selain itu, kecurangan ini juga merusak kepercayaan publik terhadap SPBU. Konsumen yang merasa dirugikan akan lebih berhati-hati dalam memilih tempat mengisi bahan bakar, yang bisa berdampak pada bisnis SPBU itu sendiri.

Dari sisi hukum, tindakan ini melanggar Undang-Undang Perlindungan Konsumen dan peraturan mengenai standar pengukuran dalam perdagangan. Oleh karena itu, pihak kepolisian mengambil tindakan tegas terhadap pelaku kecurangan ini.

Selain merugikan masyarakat, praktik ini juga bisa berdampak pada kelangsungan bisnis Pertamina sebagai penyedia BBM.

Jika kasus seperti ini terus terjadi, masyarakat akan kehilangan kepercayaan terhadap sistem distribusi BBM di Indonesia.

Langkah Tegas Bareskrim Polri dalam Menindak SPBU Nakal

Setelah bukti kecurangan ditemukan, Bareskrim Polri bersama Kemendag langsung menyegel SPBU di Jalan Alternatif Sentul.

Proses penyelidikan lebih lanjut dilakukan untuk mengungkap siapa saja yang terlibat dalam praktik ini, termasuk pemilik dan teknisi yang memasang alat manipulasi takaran BBM.

Kasus ini menjadi peringatan bagi SPBU lainnya agar tidak melakukan praktik serupa.

Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan segera melaporkan jika menemukan indikasi kecurangan takaran BBM di tempat lain.

Untuk mencegah kejadian serupa, Kemendag dan Pertamina akan meningkatkan pengawasan terhadap SPBU di berbagai daerah.

Pengecekan takaran BBM akan dilakukan lebih ketat dan berkala guna memastikan kejujuran dalam penjualan bahan bakar kepada konsumen.

Kasus pengurangan takaran BBM ini menunjukkan bahwa masih ada praktik curang dalam bisnis SPBU.

Oleh karena itu, pengawasan yang lebih ketat dan kesadaran masyarakat sangat penting untuk memastikan keadilan dalam transaksi jual beli BBM.

Dengan adanya tindakan tegas dari aparat, diharapkan tidak ada lagi SPBU yang berani melakukan kecurangan seperti ini.

Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat agar lebih waspada dalam memilih SPBU untuk mengisi BBM. Dengan adanya pengawasan ketat dan tindakan hukum yang tegas, diharapkan praktik kecurangan ini tidak terulang lagi.***

Ikuti berita terkini dari Redaksiku di Google News atau Whatsapp Channels

Follow WhatsApp Channel www.redaksiku.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

#IndonesiaGelap Trending Lagi: Ini Isi Tuntutan Mahasiswa yang Viral di Media Sosial
Viral di TikTok: Fenomena Quiet Vacation, Liburan Tanpa Pamer di Sosmed
Pemuda Julukan Starboy Diduga Tipu Korban Puluhan Juta, Beli Porsche Hanya Demi Konten Foto
Video Perempuan Berbaju Kuning di Warung Madura Membuat Heboh Dunia Maya
Lapor Kehilangan Motor, Pemuda Ini Justru Diduga Dapat Ceramah dari Polisi
Pemuda Ini Beli 13 Tiket Pesawat untuk Berobat Setelah Kecelakaan di Papua
Wasit Ahmed Al Kaf yang merugikan Timnas Indonesia resmi dipecat dari Piala Dunia Klub 2025
Siswi Nangis Karena Kecewa Aturan Larangan Wisuda SMA

Berita Terkait

Sabtu, 26 April 2025 - 13:00 WIB

#IndonesiaGelap Trending Lagi: Ini Isi Tuntutan Mahasiswa yang Viral di Media Sosial

Jumat, 25 April 2025 - 17:22 WIB

Viral di TikTok: Fenomena Quiet Vacation, Liburan Tanpa Pamer di Sosmed

Jumat, 25 April 2025 - 17:00 WIB

Pemuda Julukan Starboy Diduga Tipu Korban Puluhan Juta, Beli Porsche Hanya Demi Konten Foto

Kamis, 24 April 2025 - 13:14 WIB

Video Perempuan Berbaju Kuning di Warung Madura Membuat Heboh Dunia Maya

Kamis, 24 April 2025 - 12:32 WIB

Lapor Kehilangan Motor, Pemuda Ini Justru Diduga Dapat Ceramah dari Polisi

Berita Terbaru