Redaksiku.com – Contoh Produksi Massal di bidang otomotif adalah kendaraan seperti sepeda motor dan mobil.
Namun perusahaan mana yang pertama kali mencapai produksi massal di sektor otomotif? Produksi massal adalah produksi barang tertentu dengan spesifikasi standar yang telah ditentukan dalam jumlah besar melalui serangkaian operasi yang identik dengan produk sebelumnya.
Sistem produksi seperti itu telah dikembangkan sejak zaman kuno dan pertama kali diterapkan di industri otomotif. Cari tahu perusahaan mana yang pertama kali melakukan produksi massal pada uraian berikut ini.
Perusahaan pertama kali melakukan produksi massal di bidang otomotif
Suatu perusahaan melakukan produksi massal untuk mengurangi biaya dan menghemat waktu. Perusahaan di berbagai industri telah menggunakan sistem produksi ini, mulai dari industri makanan, elektronik, hingga mobil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Diketahui produksi massal di bidang otomotif pertama kali dilakukan oleh perusahaan Ford, tepatnya pada tahun 1908. Mobil pertama yang diproduksi massal adalah Ford Model T. Dikutip dari laman Ford Corporate, Henry Ford menginginkan Model T menjadi mobil yang terjangkau. , mobil mudah dikendarai dan tahan lama.
Model T diproduksi di jalur perakitan Ford Motor Company di pabrik Highland Park. Melalui produksi massal, Ford Motor Company mampu menjual mobil ini dengan harga antara $260 dan $850. Dengan jumlah simbolis ini, Henry Ford ingin meneruskan penghematan produksi kepada pelanggannya.
Model T pertama kali diuji oleh Henry Ford sendiri, yang melakukan perburuan mobil di Wisconsin dan Michigan utara. Setelah pengujian produk, mobil tersebut dikirim ke pelanggan pertamanya pada tanggal 1 Oktober 1908.
Ford terus menyempurnakan prosesnya, bahkan mempekerjakan orang untuk mempelajari cara orang bergerak paling efisien. Dari tahun 1908 hingga 1927, Ford memproduksi lebih dari 15 juta mobil Model T.
Melalui produksi massal Ford, mobil menjadi sesuatu yang mampu dibeli oleh masyarakat dan bukan sebuah kemewahan yang hanya dimiliki oleh segelintir orang yang memiliki hak istimewa.
Sejak itu, ide manufaktur Ford yang menghemat waktu dan ruang telah diadopsi oleh sebagian besar industri, membantu mengurangi biaya barang konsumsi sehari-hari.
Keuntungan dan kerugian produksi massal
Produksi massal memiliki banyak keuntungan. Mengutip Investopedia, sistem manufaktur ini menghasilkan biaya yang lebih rendah karena produk yang diproduksi secara massal dapat dirakit lebih cepat melalui otomatisasi.
Perakitan yang cepat memungkinkan distribusi dan pemasaran produk dengan cepat. Pada gilirannya, hal ini dapat menciptakan keunggulan kompetitif dan keuntungan yang lebih tinggi bagi perusahaan.
Keuntungan lainnya adalah produsen dapat memproduksi produk dalam jumlah besar sehingga mengurangi waktu dan biaya penyetelan mesin. Namun, sistem produksi massal ini memiliki kelemahan karena bersifat padat modal dan memerlukan investasi waktu dan sumber daya yang besar untuk memulai produksi.
Selain itu, jika terjadi kesalahan dalam desain produksi, perusahaan memerlukan banyak waktu dan biaya untuk mendesain ulang dan membangun kembali proses produksi massal.
Ikuti berita terkini dari Redaksiku di Google News atau Whatsapp Channels