Redaksiku.com – Akademisi Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Surya Vandiantara, mengkritik rencana pergantian desain baru paspor RI oleh Dirjen Imigrasi dengan dalih perkuat keamanan.
Alasan berikut justru jadi pertanyaan, apakah paspor Indonesia yang sudah beredar sepanjang ini belum aman.
Terlebih, tersedia menambahkan fitur baru di dalam paspor RI yang meliputi tinta UV dan tinta intaglio, kertas, pita pengaman, sinyal air, teknologi hologram, serta chip elektronik. Di mana fitur ini mampu memuat data biometrik.
“Apakah di paspor yang sebelumnya tidak terkandung hal tersebut? Jika sudah apa urgensinya, sebab publik mesti tau kemanan paspornya sepanjang ini. Lalu apa urgensinya saat ini dijalankan pergantian desain paspor?,” ujar Surya kepada wartawan, Selasa, 28 Mei.

Surya menilai, akan tersedia masalah baru kalau kebijakan ini benar dilakukan. Pertama, isu krisis pemalsuan paspor sehingga perlu desain baru yang mampu meningkatkan proses keamanan. Kedua, fitur desain baru paspor RI yang belum jadi kebutuhan utama di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sebab, hingga hari ini kami tetap belum memperoleh Info baik di dalam pemberitaan fasilitas maupun di dalam rilis formal Dirjen imigrasi, perihal maraknya persoalan pemalsuan paspor,” mengetahui Surya.
Menurut Surya, semestinya Dirjen imigrasi melaksanakan kajian mendalam berkenaan situasi keamanan paspor yang berlaku pas ini sebelum akan memastikan kebijakan desain baru paspor. Serta memberikan Info secara komprehensif berkenaan kuantitas persoalan pemalsuan paspor yang berlangsung di Indonesia.
“Namun kenyatannya, baik kajian tingkat keamanan dan Info kuantitas persoalan pemalsuan paspor, tetap belum mampu penduduk Indonesia dapatkan. Tanpa adanya kajian dan Info yang komprehensif, rasanya alasan untuk pengaruhi desain paspor demi meningkatkan proses keamanan sebatas omong kosong belaka,” terangnya.
Selain itu, malah Surya, penentuan warna di dalam desain baru paspor termasuk mesti diperhatikan secara lebih benar-benar oleh dirjen imigrasi. Jangan sampai, kata dia, penentuan warna paspor tidak mencitrakan ideologi bangsa Indonesia.
“Jangan hingga warna paspor Republik Indonesia justru miliki kesamaan dengan warna paspor negara-negara dengan ideologi yang bertentangan dengan ideologi Bangsa,” kata Surya mengingatkan.
Lalu termasuk penentuan pas peluncuran desain baru paspor. Menurut Surya, peluncuran di akhir masa pemerintahan lama termasuk mengundang bermacam kecurigaan, bahkan jelang pelantikan pemerintahan baru.
“Pertanyaan yang lantas timbul mengapa dirjen imigrasi tidak tunggu pemerintahan baru dilantik? sehingga tiap-tiap kebijakan mampu dianalisis secara lebih mendalam oleh pemerintahan baru yang akan datang,” pungkasnya.
Diketahui, Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM membeberkan rencana penggantian desain dan warna paspor Indonesia. Paspor berdesain baru rencananya akan diperkenalkan bertepatan dengan HUT RI ke-79 terhadap 17 Agustus 2024.
Ikuti berita terkini dari Redaksiku di Google News atau Whatsapp Channels