Asma, panduan lengkap sistem pengobatannya — Asma sendiri adalah penyakit kronis yang mempengaruhi saluran pernapasan dan menyebabkan peradangan serta penyempitan saluran napas, yang pada akhirnya mempersulit penderitanya untuk bernapas. Hingga akhir tahun 2020 menurut data dari kementerian kesehatan, ada 12 juta atau setara dengan 4,5% dari jumlah penduduk di Indonesia yang mengidap penyakit asma.
Pengobatan asma sendiri bertujuan untuk mengendalikan gejala, mengurangi frekuensi serangan asma, dan mempertahankan fungsi paru-paru sebaik mungkin. Ada beberapa jenis pengobatan yang digunakan untuk mengelola asma, yang bisa dikategorikan menjadi pengobatan jangka panjang dan pengobatan jangka pendek.
Pengobatan Jangka Panjang untuk Pengidap Asma
Pengobatan jangka panjang untuk asma bertujuan untuk mengendalikan gejala yang sering terjadi sehari-hari dan diharapkan dapat mencegah serangan asma. Berikut adalah beberapa jenis pengobatan jangka panjang yang umum digunakan:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT

1. Kortikosteroid Inhalasi
Kortikosteroid inhalasi adalah jenis obat antiinflamasi yang paling efektif untuk pengobatan jangka panjang asma. Obat ini membantu mengurangi peradangan saluran napas dan menurunkan frekuensi serta keparahan serangan asma. Contoh obat ini termasuk beclomethasone, budesonide, dan fluticasone.
2. Penghambat Leukotrien
Penghambat leukotrien adalah obat yang menghambat aksi leukotrien, yaitu senyawa kimia dalam tubuh yang menyebabkan peradangan dan penyempitan saluran napas. Contoh obat ini adalah montelukast dan zafirlukast.
3. Beta-Agonis Jangka Panjang
Beta-agonis jangka panjang adalah obat yang membantu melebarkan saluran napas dan digunakan bersama dengan kortikosteroid inhalasi. Contoh obat ini termasuk salmeterol dan formoterol.
4. Teofilin
Teofilin adalah obat yang membantu melebarkan saluran napas dan mengurangi respons terhadap pemicu asma. Obat ini biasanya digunakan dalam dosis rendah untuk pengobatan jangka panjang.
5. Modulator Imun
Modulator imun seperti omalizumab adalah obat yang menargetkan sistem kekebalan tubuh untuk mengurangi respons alergi yang memicu asma. Obat ini biasanya digunakan untuk penderita asma yang tidak dapat dikendalikan dengan pengobatan lain.
Sistem Pengobatan Jangka Pendek
Pengobatan jangka pendek atau darurat digunakan untuk meredakan gejala asma yang muncul secara tiba-tiba dan untuk mengobati serangan asma. Berikut adalah beberapa jenis pengobatan jangka pendek yang umum digunakan:
1. Beta-Agonis Kerja Pendek
Beta-agonis kerja pendek adalah obat bronkodilator yang cepat bekerja untuk melebarkan saluran napas dan meredakan gejala asma dalam waktu singkat. Contoh obat ini termasuk albuterol dan levalbuterol.
2. Kortikosteroid Oral atau Injeksi
Kortikosteroid oral atau injeksi digunakan untuk mengobati serangan asma yang parah dengan mengurangi peradangan saluran napas. Obat ini biasanya digunakan dalam jangka pendek karena efek sampingnya yang signifikan jika digunakan dalam jangka panjang.
3. Antikolinergik Kerja Pendek
Antikolinergik kerja pendek seperti ipratropium bromida adalah obat yang membantu melebarkan saluran napas dan digunakan bersama dengan beta-agonis kerja pendek selama serangan asma.
Manajemen Non-Medikamentosa
Selain pengobatan medis, manajemen non-medikamentosa atau terapi non obat yang juga sangat penting dalam mengelola asma. Apa sajakah itu? Berikut ini adalah beberapa strateginya meliputi:
1. Menghindari Pemicu Asma
Mengidentifikasi dan menghindari pemicu asma seperti alergen, asap rokok, polusi udara, dan infeksi pernapasan dapat membantu mencegah serangan asma.
2. Pemantauan Fungsi Paru
Menggunakan alat pemantau fungsi paru seperti peak flow meter untuk memantau kondisi pernapasan dan mendeteksi perubahan yang bisa menandakan serangan asma.
3. Rencana Aksi Asma
Membuat rencana aksi asma yang mencakup langkah-langkah yang harus diambil ketika gejala asma memburuk atau terjadi serangan asma. Rencana ini harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu dan didiskusikan dengan dokter.
4. Pendidikan dan Dukungan
Mendapatkan pendidikan tentang asma dan dukungan dari tenaga medis, keluarga, dan komunitas dapat membantu penderita asma mengelola kondisi mereka dengan lebih baik.
Kesimpulan
Mengelola asma memerlukan pendekatan yang komprehensif yang melibatkan pengobatan jangka panjang dan jangka pendek, serta manajemen non-medikamentosa. Penting bagi penderita asma untuk bekerja sama dengan dokter mereka untuk mengembangkan rencana pengobatan yang sesuai dan memastikan bahwa kondisi mereka tetap terkendali.
Dengan memahami asma, panduan lengkap sistem pengobatannya yang tepat dan efektif, penderita asma dapat menjalani kehidupan yang sehat dan aktif.
Ikuti berita terkini dari Redaksiku di Google News atau WhatsApp Channels