Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali berulah di Papua. Kali ini, kelompok yang dipimpin oleh Kalenak Murib dan Tenius Kulua melakukan aksi pembakaran di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak.
Empat bangunan, termasuk sekolah dasar dan kantor kampung, menjadi sasaran amukan mereka.
Kejadian ini terjadi pada Senin (3/2/2025) sekitar pukul 16.29 WIT. Aparat kepolisian yang menerima laporan langsung bergerak untuk menyelidiki insiden tersebut.
Dari hasil penyelidikan awal yang didapatkan hari ini, diketahui bahwa aksi ini bukan sekadar serangan acak, tetapi dipicu oleh konflik internal di dalam kelompok KKB itu sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Motif Pembakaran: Konflik Internal KKB yang Berujung Teror

Penyelidikan mengungkap bahwa insiden ini berawal dari perselisihan pribadi di antara anggota KKB.
Salah satu anggota, Tenius Kulua, dikabarkan mengalami masalah rumah tangga setelah istrinya diduga berselingkuh.
Persoalan ini kemudian berkembang menjadi konflik yang lebih besar ketika Kalenak Murib, pemimpin kelompok, ikut campur dalam masalah tersebut.
Bukannya menyelesaikan konflik secara damai, mereka justru melampiaskan amarah dengan merusak fasilitas umum.
Menurut laporan kepolisian, konflik ini telah berlangsung selama beberapa waktu dan semakin memanas setelah adanya perselisihan internal dalam kelompok.
KKB yang seharusnya memiliki struktur kepemimpinan yang solid, justru terpecah akibat konflik pribadi yang berujung pada aksi teror terhadap masyarakat sipil.
Tindakan brutal ini menjadi bukti bahwa KKB tidak hanya menebar ancaman terhadap aparat keamanan, tetapi juga merugikan warga sipil dengan menghancurkan infrastruktur yang penting bagi kehidupan mereka.
Daftar Bangunan yang Dibakar KKB Kalenak Murib
Dalam insiden ini, empat bangunan yang memiliki peran vital bagi masyarakat setempat menjadi korban amukan KKB. Bangunan yang dibakar meliputi:
- Kantor Kampung Pasir Putih
- Kantor Kampung Kelemame
- Dua bangunan SD Negeri Kelemame
Pembakaran kantor kampung mengakibatkan lumpuhnya administrasi masyarakat, sementara penghancuran sekolah membuat anak-anak kehilangan tempat belajar.
Tindakan ini semakin menunjukkan bahwa KKB tidak memiliki kepedulian terhadap masa depan Papua, justru memperburuk keadaan dengan merusak fasilitas umum.
Sejumlah warga yang berada di sekitar lokasi kejadian mengaku ketakutan dan memilih untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Beberapa di antaranya juga mengalami trauma akibat kejadian tersebut, terutama anak-anak yang kini harus menghadapi ketidakpastian pendidikan mereka.
Polisi Minta Masyarakat Waspada dan Tidak Terprovokasi
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H., menjelaskan bahwa kepolisian dan Satgas Ops Damai Cartenz 2025 saat ini sedang berupaya menangkap para pelaku.
Aparat keamanan telah meningkatkan pengawasan di wilayah-wilayah yang rawan aksi KKB guna mencegah serangan serupa di kemudian hari.
Sementara itu, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2025, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T., mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh tindakan KKB.
Ia juga meminta warga yang memiliki informasi mengenai keberadaan kelompok ini untuk segera melaporkannya kepada pihak berwajib.
“Kami meminta agar masyarakat tetap waspada dan segera melaporkan ke aparat jika ada aktivitas mencurigakan di sekitar mereka. Kerja sama antara masyarakat dan aparat keamanan sangat penting untuk menjaga ketertiban,” tegas Kombes Pol. Yusuf Sutejo.
Kepolisian juga menekankan bahwa tindakan brutal KKB ini tidak akan dibiarkan begitu saja. Langkah-langkah strategis sedang dilakukan untuk menekan pergerakan kelompok tersebut dan mencegah mereka melakukan aksi serupa di masa mendatang.
Aksi ini menunjukkan bahwa kelompok KKB semakin tidak terkendali. Dari konflik pribadi, mereka nekat melakukan pembakaran yang merugikan banyak pihak.
Aparat keamanan kini memperketat operasi di wilayah Papua guna menekan aksi-aksi teror dari KKB. Langkah tegas akan terus dilakukan demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Selain itu, upaya pendekatan kepada masyarakat setempat terus digalakkan agar mereka tidak terpengaruh oleh propaganda yang disebarkan oleh kelompok separatis tersebut.
Dalam beberapa bulan terakhir, KKB memang semakin aktif melakukan aksi-aksi yang meresahkan.
Selain pembakaran fasilitas umum, mereka juga diketahui terlibat dalam serangan terhadap aparat keamanan dan warga sipil yang dianggap tidak sejalan dengan tujuan mereka.
Upaya Pemerintah dalam Menangani Ancaman KKB
Pemerintah terus berupaya menangani ancaman yang ditimbulkan oleh KKB dengan berbagai cara.
Selain melalui operasi keamanan, pendekatan kesejahteraan juga menjadi salah satu fokus utama.
Pemerintah telah meningkatkan pembangunan infrastruktur dan layanan publik di Papua guna memberikan kesejahteraan bagi masyarakat setempat.
Halaman : 1 2 Selanjutnya