Pilot Susi Air, Capt Philip Mark Mehrtens, akhirnya berhasil dibebaskan dari tangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang dipimpin oleh Egianus Kogoya.
Ia akhirnya resmi dibebaskan setelah lebih dari satu tahun terjebak dalam situasi yang penuh tekanan.
Pembebasan ini menandai sebuah pencapaian penting dalam upaya pemerintah Indonesia untuk menangani masalah penyanderaan di Papua.
Selama 1,5 tahun, Capt Philip mengalami berbagai kondisi sulit yang tentunya sangat menguji ketahanan mental dan fisiknya.
Proses Negosiasi dengan KKB yang Rumit
Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk mencapai pembebasan ini, mengedepankan pendekatan yang berbeda dibandingkan situasi serupa sebelumnya.
Alih-alih menggunakan tindakan keras, strategi yang diterapkan adalah soft approach.
Pendekatan ini bertujuan untuk mengurangi risiko terjadinya bentrokan yang bisa menimbulkan korban jiwa, baik dari pihak aparat maupun masyarakat sipil.
Brigjen Pol Faizal Ramadhani, selaku Kepala Operasi Damai Cartenz 2024, menjelaskan bahwa timnya melakukan pendekatan kepada berbagai tokoh masyarakat.
Para tokoh agama, tokoh adat, dan keluarga dekat Egianus Kogoya diundang untuk bernegosiasi.
Dengan cara ini, diharapkan bisa terjalin hubungan yang baik, yang memungkinkan KKB untuk melepaskan Capt Philip tanpa perlu mengandalkan kekerasan.
Penjemputan di Wilayah Nduga
Pada hari Sabtu, 21 September 2024, setelah melalui serangkaian negosiasi yang panjang dan melelahkan, Capt Philip akhirnya dibebaskan di Kampung Yuguru, Distrik Maibarok, Kabupaten Nduga.
Tim gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz 2024 berhasil menjemputnya dalam keadaan selamat.
Proses ini mencerminkan keberhasilan pemerintah dalam mengatasi tantangan yang kompleks di Papua.
Setelah dibebaskan, Capt Philip segera diterbangkan ke Mako Brimob Batalyon B di Timika untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.
Kombes Pol Bayu Suseno, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, mengonfirmasi bahwa Capt Philip dalam kondisi sehat setelah masa penyanderaan yang panjang.
Tim kesehatan telah siap untuk melakukan mitigasi medis guna memastikan kesehatan fisik dan mentalnya.
Salah satu momen paling emosional setelah pembebasan adalah ketika Capt Philip melakukan video call dengan istri dan keluarganya.
Raut wajahnya yang awalnya tegang perlahan-lahan berubah menjadi senyuman bahagia saat mendengar suara dan melihat wajah orang-orang tercintanya.
Air mata bahagia pun mengalir saat ia mengabarkan bahwa kini ia telah bebas.
Momen ini tentu menjadi kenangan berharga bagi Capt Philip dan keluarganya setelah melewati masa-masa sulit yang penuh ketidakpastian.
Apresiasi dari Pihak Berwenang
Pembebasan Capt Philip Mark Mehrtens oleh pemerintah Indonesia setelah 1,5 tahun disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) mendapatkan sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Presiden Joko Widodo.
Kapolri mengungkapkan bahwa keberhasilan misi ini merupakan hasil kerja keras dan dedikasi yang luar biasa dari tim TNI dan Polri yang terlibat dalam Operasi Paro dan Damai Cartenz.
Dalam keterangannya, Jenderal Listyo Sigit menyatakan, “Alhamdulillah, atas perintah Bapak Presiden, kami berhasil melaksanakan pembebasan terhadap korban penculikan pilot Selandia Baru ini.”
Kapolri juga mengapresiasi sinergi antara TNI dan Polri yang telah bekerja secara kompak dan harmonis selama proses negosiasi yang panjang ini.
Ia menekankan bahwa keberhasilan dalam operasi semacam ini tidak terlepas dari komunikasi yang baik antar institusi dan kepercayaan yang terbangun di antara mereka.
Hal ini penting dalam memastikan bahwa semua langkah yang diambil dapat berjalan lancar dan efektif tanpa mengorbankan keselamatan sandera.
Lebih lanjut, Jenderal Listyo Sigit menyampaikan harapannya agar pencapaian ini dapat menjadi contoh bagi upaya-upaya penanganan masalah serupa di masa mendatang.
Ia berharap seluruh jajaran TNI dan Polri tetap bersinergi dan meningkatkan kapasitas dalam menangani konflik, terutama di daerah-daerah yang rawan seperti Papua.
“Selamat kepada seluruh anggota TNI-Polri yang telah berhasil menyelamatkan Pilot Susi Air. Ini adalah prestasi yang harus dirayakan, tetapi juga menjadi pengingat bahwa kita harus terus bekerja keras,” tuturnya.
Presiden Joko Widodo juga menyampaikan rasa syukur dan penghargaan yang tinggi atas keberhasilan ini.
Dalam pernyataannya, ia menyebutkan pentingnya proses negosiasi yang hati-hati dan terencana.
Jokowi menegaskan, “Ini adalah hasil dari kesabaran kita dalam menempuh jalur diplomasi dan komunikasi. Kita semua ingin memastikan keselamatan dari pilot yang disandera.”
Ia juga mengapresiasi semua pihak yang terlibat, termasuk tokoh-tokoh masyarakat yang berperan dalam menjembatani komunikasi antara pemerintah dan KKB.
Presiden Jokowi menambahkan bahwa pemerintah akan terus berkomitmen untuk mencari solusi damai dalam menyelesaikan konflik yang ada di Papua.
Tinggalkan Komentar